Pilpres 2019
Tanggapi Fahri Hamzah soal Keadilan, Boni Hargens: Jika Tak Diproses Justru Bangun Tradisi Bohong
Tanggapan Boni Hargens soal keadilan jelang Pilpres 2019: karena kalau tidak diproses, kecenderungan atau tradisi kebohongan yang dibangun.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Jadi saya bayangkan kalau demi politik orang seperti Ahmad Dhani kemudian diabaikan secara hukum atau orang-orang lain sedang diproses itu didiamkan demi stabilitas politik maka persepsi yang terbangun di tengah masyarakat bahwa mencaci presiden itu boleh dengan nada yang kasar."
"Bahwa mengatakan kafir kepada orang lain itu boleh atau menghina Tuhan agama orang lain seperti yang dilakukan oleh Habib Rizieq itu boleh dan seterusnya dianggap boleh."
"Maka betapa rusaknya kondisi ruang sosial dan politik ini. Betapa rusaknya bangunan negara ini."
• Fahri Hamzah Ajukan Sejumlah Permohonan pada Jokowi soal Ujaran Kebencian di Media Sosial
Menurutnya, kasus-kasus tersebut harus ditindak tegas demi menjaga keutuhan bangsa.
"Maka yang saya katakan ini memang pilihan yang sangat tidak menyenangkan dan mungkin secara politik, seorang Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan institusi kepolisiannya tidak mendapat untung," ungkap Boni Hargens.
"Tetapi dia telah melakukan yang terbaik untuk negara pada saat ini. Karena tujuannya adalah bagaimana memastikan langkah dari 'propaganda Rusia' yang harus dimengerti 'propaganda Rusia' ini secara langung dengan negara Rusia, tetapi sebuah istilah tentang desain atau skenario politik yang mengandalkan kebohongan menabur rekayasa-rekayasa seperti dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet dan sejenisnya," tegasnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, sebelumnya Fahri Hamzah menyatakan seharusnya penegak hukum harus bersikap netral dan adil dalam memutuskan suatu perkara.
Fahri Hamzah menyatakan bahwa aparat penegak hukum harus nampak bersikap netral.
Sebab menurutnya, hal itu merupakan bagian terpenting yang dimiliki oleh suatu negara.
• Belum Bisa Tidur Tahu Ahmad Dhani Dipaksa Pakai Rompi Tahanan, Fahri: Betul-betul Mau Dihancurkan
Selain itu, Fahri Hamzah menyatakan itu perlu dilakukan karena dalam hukum tidak boleh ada kesan yang kuat didominasi oleh kubu tertentu menjelang Pemilu dan Pilpres 2019.
"Saya dalam posisi ingin menetralisir panggung hukum karena itulah yang paling penting dimiliki oleh suatu negara," papar Fahri Hamzah.
"Aparat penegak hukum tidak saja harus netral, tapi dia harus tampak netral."
"Dan saya ingin sekali agar dalam pertarungan ini aparat penegak hukum harus tampak netral, tidak boleh membiarkan ada kesan yang sangat kuat, bahwa yang diproses itu dan dikirim ke ruang sidang itu hanya berasal dari satu kubu," sambungnya.
• Puisi Doa yang Ditukar Fadli Zon Tuai Polemik, Fahri Hamzah: Enggak Masuk Akal Orang Tua Digitukan
Tekait hal itu, lantas ia memberikan contoh-contoh kasus dari para tokoh yang belakang ramai diberitakan dari Wakil DPR RI, Fadli Zon hingga Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Untuk itu, terkait kasus-kasus tersebut, Fahri Hamzah meminta kepada penegak hukum untuk berlaku netral dan adil.
"Aparat penegak hukum itu tidak saja harus adil harus nampak adil," jelasnya.
Selain itu, dirinya mengatakan penyelenggara negara yang harusnya netral menjadi hilang menjelang pemilu dan pilpres saat ini.
Untuk itu, Fahri Hamzah menyatakan bahwa hal itu sudah patut untuk dikhawatirkan bersama.
Lihat video selengkapnya di sini:
(TribunWow.com/Atri)