RUU Permusikan
Unggah Pendapatnya Mengenai RUU Permusikan, Anji: Kalau Berbeda Pendapat Dianggap Musuh
Anji mengungkapkan sejumlah keresahannya terkait polemik Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan yang tengah ramai diperbincangkan.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Musisi Anji mengungkapkan sejumlah keresahannya terkait polemik Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan yang tengah ramai diperbincangkan.
Melalui akun Twitternya @duniamanji, Senin (4/1/2019), Anji menyayangkan sikap para musisi yang menolak dengan tegas RUU tersebut, bahkan sebelum membacanya secara utuh.
"Tadi saya ketemu beberapa Musisi, saat pembahasan tentang RUU Permusikan.
Menolak RUU adalah suara hampir semua.
Cuma yang saya sayangkan, ternyata banyak juga yang belum membaca lengkap, bahkan tidak tahu di mana membaca draft RUU itu, tapi menolak dengan suara keras," tulis Anji dalam cuitan tersebut.
• Tak Ikut Ribut Terkait RUU Permusikan, Pandji Pragiwaksono Ibaratkan Makan Siomay dan Film Avengers
Padahal RUU yang ramai diperbincangkan tersebut masih sebatas draf RUU yang tentunya masih dapat diubah setelah melakukan sejumlah diskusi.
Anji juga menyayangkan sikap para musisi yang terlalu mendengarkan apa pendapat orang di sekitarnya, tanpa mau mencoba untuk mengobservasi sendiri perihal tersebut.
"Buat saya, ketika kamu menolak atau menyetujui sesuatu, harusnya bukan karena kata orang-orang atau berdasarkan fakta yang diberi orang lain, padahal ada sumbernya yang bisa dicari.
Cari tahu lebih dalam.
Saya lihat banyak yang tidak melakukannya,"
• Soal RUU Permusikan, Iwan Fals: Jangan sampai Jotos-jotosan, Malu Tahu
Tak hanya itu, Anji juga mengatakan bahwa kebiasaan buruk dari masyarakat Indonesia adalah selalu menganggap orang yang memiliki pendapat berbeda merupakan musuh.
"Kebiasaan jelek beberapa orang Indonesia (semoga kamu enggak) :
Kalau berbeda pendapat dianggap musuh,"
Postingan Anji tersebut kemudian menimbulkan berbagai komentar dari para pengikutnya di Twitter.
• Mau Pergi saat Sesi Tanya Jawab Diskusi soal RUU Permusikan, Anang Hermansyah Disoraki Para Musisi
Seperti pemilik akun @inDRAMAnnaga yang berkomentar, "It's Human nature. Ga cuma di Indonesia. dibanding negara lain, Indonesia malah lebih "adem" perihal hate speech nya ketika berbeda apalagi soal perbedaan rasial. Di Aussie, Kanada, US, prancis, london, Mereka menunjukkan kebencian scr gamblang di dunia nyata. Ga cuma di medsos."
Dan pemilik akun @MadihBang yang menulis di kolom komentar "Yg menganggap beda pndapat musuh itu adalah mereka yg mengenyam pendidikan mulai 1996. Sebab jaman itu sudah tak ada lagi plajaran PMP, dan PSPB. Karena plajarn tersebut final mngajarkan kebersamaan,etika dan kesetaraan baik secara sosial maupun secara militansi perjuangan."
Ratusan Musisi Siap Gelar Konser Tolak RUU Permusikan
Ratusan pekerja musik yang tergabung dalam 'Koalisi Nasional untuk menolak RUU Permusikan' menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan disahkan.
Seperti yang diketahui RUU Permusikan yang resmi masuk ke dalam daftar program legislasi nasional 2015-2019, menjadi sorotan sejumlah musisi Tanah Air.
Beberapa pasal dinilai membatasi kreativitas para musisi dan mengandung pasal yang tak sesuai.
Karenanya, para pekerja musik tak akan tinggal diam jika RUU ini disahkan.
Wendi Putranto selaku manajer grup musik Seringai, menegaskan nantinya ratusan musisi tersebut akan melakukan aksi secara terbuka untuk menentang RUU Permusikan.
"Kalau mau dilanjutkan proses dari RUU Permusikan ini, berarti kita akan bertemu tanggal 9 Maret nanti di lapangan bersama puluhan ribu musisi dari seluruh indonesia," kata Wendi Putranto saat ditemui usai diskusi soal RUU Permusikan, di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.
"Kita akan melakukan aksi secara terbuka nanti dan juga mungkin konser untuk menentang RUU Permusikan ini. Kalau masih ada yang kekeuh untuk mengundang-undangkan," sambungnya.
• Tolak RUU Permusikan, Marcell Siahaan: Di Mana Kebebasan Berekspresinya?
Para musisi yang menentang RUU Permusikan ini ingin RUU tersebut dicabut, dan disusun dari awal.
Ia menegaskan bahwa UU seharusnya juga memperhatikan aspirasi dari musisi-musisi yang namanya kurang besar.
"Yang kami mau adalah ini di-drop, kalau mau menyusun RUU Permusikan yang baru, undang semua stakeholder di industri musik. Enggak cuma musisi besar ya, tapi juga diperhatikan aspirasi dari musisi kecil, musisi-musisi indie, pelaku musik indie, musisi tradisional, record label indie, itu juga diperhatikan aspirasinya," lanjutnya.
Senada dengan Wendi, penyanyi Rara Sekar juga menegaskan penolakan RUU tersebut.
Kakak dari Isyana Sarasvati ini pun turut bergabung dalam Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan.
"Masyarakat akan berusaha sebisa mungkin terutama mereka yang menolak, agar apapun yang terjadi RUU ini tidak bisa disahkan," kata Rara Sekar.
• Tergabung dalam Koalisi, Ratusan Musisi Siap Gelar Konser Tolak RUU Permusikan
Anang Hermansyah Tegaskan RUU Permusikan Belum Rampung
Sementara itu musisi sekaligus anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah menegaskan bahwa RUU Permusikan ini masih berupa naskah yang belum rampung diolah.
Karenanya, ia menampung segala masukan dari musisi tanah air lainnya.
"Ini hal masih draft, yang memang butuh masukan dari kita semua, sudah mewakili apa belum. Ini makanya kuncinya ya hari ini kita bertemu," kata Anang Hermansyah saat diskusi terkait Rancangan Undang Undang (RUU) Permusikan, di Cilandak Town Square, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).
Suami dari penyanyi Ashanty itu juga memaklumi, jika kemungkinan banyak hal belum rampung dibahas.
Dalam diskusi itu, Rara Sekar sempat bertanya apakah Anang turut membaca dengan teliti, aturan demi aturan sebelum mengajukan naskah akademik RUU Permusikan.
"Naskah akademik didesain 2017 bulan Juli, kita bersama-sama membahas. Kita punya tim bersama-sama untuk membahas. Mulai dari proses produksi kreasi, distribusi, konsumsi itu kita bahas di situ. Kita membaca, demikian panjangnya," jawab Anang.
• Kritik RUU Permusikan, Tsamara Amany: DPR Periode Ini Buruk Sekali, Bunuh Kreativitas Berekspresi
Seperti diketahui puluhan musisi ikut dalam siskusi terkait RUU Permusikan, di Cilandak Town Square, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).
Diskusi ini dipandu oleh penyanyi Glenn Fredly.
Sejumlah musisi pun turut hadir, di antaranya terlihat musisi kawakan Chandra Darusman.
Hadir pula gitaris grup musik 'Gigi' Dewa Budjana, penyanyi Marcel Siahaan, Kunto Aji, vokalis 'Barasuara' Iga Masardi, Once Mekel hingga penyanyi muda Eva Celia.
Dari jalur independen, terlihat hadir Rara Sekar, Jason Ranti dan Danila Riyadi.
(TribunWow.com)