Pilpres 2019
Soal Tabloid Indonesia Barokah, Komisioner Bawaslu: Kantornya Tidak Ada
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengungkapkan bahwa Tabloid Indonesia Barokah tidak memiliki kantor
Penulis: Nirmala Kurnianingrum
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Ratna Dewi Pettalolo mengungkapkan, bahwa Tabloid Indonesia Barokah tidak mempunyai kantor.
Bawaslu ikut menanggapi terkait beredarnya Tabloid Indonesia Barokah yang menyudutkan satu pasangan calon pemilihan presiden 2019.
Menurut Ratna, Bawaslu telah melakukan penelusuran untuk mencari kantor tabloid tersebut.
• Link Live Streaming Indonesia Masters 2019: Jangan Lewatkan Derby Indonesia di Perempat Final
"Sudah ditelusuri. Kantornya tidak ada," kata Dewi melalui pesan singkat, Jumat (25/1/2019), kutip TribunWow.com dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Ratna Dewi menjelaskan bahwa pihaknya belum menerima laporan terkait peredaran majalah yang dianggap sebagai dugaan pelanggaran Pemilu itu.
Namun, Ratna Dewi menyatakan pihak Bawaslu telah bekerja sama dengan penegak hukum apabila ke depannya ditemukan indikasi pidana pada Tabloid Indonesia Barokah.
Tak hanya dengan pihak penegak hukum, Bawaslu juga telah bekerja sama dengan kantor pos dan takmir masjid untuk menghentikan peredaran Tabloid Indonesia Barokah.
"Jajaran kami sudah koordinasi dengan pihak pos dan saat ini pihak pos menahan tidak mengedarkan. Juga kepada takmir-takmir (pengurus) masjid," ucap Ratna Dewi.
• Soal Tabloid Indonesia Barokah, Fadli Zon: Ini Cara Kepepet Usaha Menghambat Laju Prabowo-Sandi
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon turut memberikan tanggapan terkait beredarnya Tabloid Indonesia Barokah.
Fadli Zon menyoroti konten Tabloid Indonesia Barokah yang dinilai menyudutkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga dan tim pemenangannya.
Komentar tersebut disampaikan Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya, @fadlizon, dengan menautkan sebuah berita TribunJabar.id yang terkait Tabloid Indonesia Barokah itu, pada Jumat (25/1/2019).
Berita tersebut membahas mengenai isi tabloid Indonesia Barokah yang diduga tendensius terhada kubu paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Dalam berita tersebut diperlihatkan pula sampul tabloid berisi gambar seseorang bermain wayang dengan keterangan 'Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik'.
Sementara itu, di halaman lima tabloid, diperlihatkan foto Prabowo Subianto dengan tulisan judul 'Prabowo Marah, Media Dibelah'.
• Kemenkominfo Rilis Program Lambe Hoaks, Tiap Minggu Bongkar Fakta di Balik Kabar Hoaks

Tak jauh berbeda, di halaman enam ditampilkan gambar kartun dari Ratna Sarumpet, Fadli Zon, Sandiaga Uno, dan Prabowo Subianto.