Kabar Tokoh
Reaksi Rizal Ramli saat Disebut Buat Gosip oleh Johnny G Plate soal Impor Gula
Rizal Ramli tampak tidak terima saat Johnny G Plate menuduhnya karena tidak melaporkan adanya impor yang berdasarkan kelangkaan buatan ke polisi.
Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ekonom senior Rizal Ramli tampak tidak terima saat Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate menuduhnya karena tidak melaporkan adanya impor yang berdasarkan kelangkaan buatan (artificial scarcity) ke penegak hukum.
Hal itu tampak dalam acara Indonesia Business Forum bertajuk 'RI Importir Gula Terbesar, Siapa Untung?' di TV One, Kamis (24/1/2019).
Awalnya, Johnny G Plate menanggapi penjelasan Rizal Ramli yang menyebut impor yang dilakukan didasarkan dengan kelangkaan buatan.
• Johnny G Plate Debat Panas dengan Dahnil Anzar Simanjuntak, Mardani Ali Sera sampai Angkat 2 Jempol
Dirinya menilai Rizal Ramli menyajikan dua data yang berbeda soal kelangkaan.
Menurutnya, dua data yang berbeda itu akan membuat persoalan tersendiri bagi negara.
Oleh karena itu, Johnny meminta agar Rizal Ramli melaporkan bila ada kelangkaan buatan atau artificial scarcity.
"Pada saat kita mengacu dua data yang berbeda dalam mengurus negara ini repot. Kalau memang ada artificial scarcity, saya kira pak Rizal punya kewajiban moral untuk menyampaikan, 'ini lho artificial'," urai Johnny.
"Kalau itu tidak bisa disajikan, maka kita saling memfitnah dan ini berbahaya untuk kebijakan nasional, tidak boleh," imbuh dia.
Lebih lanjut, Johnny menilai pemerintah harus berpegang pada satu data yang valid.
Menurutnya, pemerintah melakukan impor bukan didasarkan oleh kelangkaan buatan.
"Kita harus mengacu pada satu data yang valid, yang dilakukan oleh pemerintah ini bukan artificial, itu tuduhan dan fitnah," ujar Johnny.
• Soroti Impor Gula, Faisal Basri: Segala Upaya Telah Dilakukan Kecuali Pecat Menteri Perdagangan
Menurutnya, dengan penjelasan Rizal Ramli yang menyebut artificial scarcity bisa menggiring opini.
"Apalagi kalau artificial dan menggiring opini untuk kepentingan ada ranciking, orang yang mengambil keuntungan, kelompok yang mengambil keuntungan."
"Kalau tidak berbasis data ini repot, tapi kalau ada datanya laporkan kepada aparat hukum, tangkap itu, kalau ada tangkap."
"Jadi bukan gosip-gosip untuk dimainkan di ruang publik dan untuk kepentingan kapitalisasi politik berbasis gosip," urai Johnny.