Terkini Daerah
Tiket Pesawat Mahal, Warga Banda Aceh Temukan Solusinya: Buat Paspor untuk ke Jakarta
Warga Aceh mengeluhkan mahalnya tiket pesawat terbang dari Banda Aceh menuju ke beberapa daerah di Indonesia. Solusi yang diambil yakni membuat paspor
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Warga Aceh mengeluhkan mahalnya tiket pesawat terbang dari Banda Aceh menuju ke beberapa daerah di Indonesia.
Untuk bertolak dari Banda Aceh ke Jakarta atau wilayah lain di Indonesia, mereka harus mengeluarkan biaya di atas satu juta.
Masalah tersebut akan bertambah apabila mereka berangkat bersama dengan keluarganya.
Uang yang harus dikeluarkan pastinya berkali lipat lebih besar.
Terkait mahalnya tiket pesawat tersebut, sebagian warga mendapatkan solusi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan.
Solusi tersebut yakni dengan membuat paspor untuk berangkat ke Jakarta.
Mengapa demikian?
Dikutip dari Serambinews.com, sejak beberapa hari lalu, warga Aceh beramai-ramai untuk membuat paspor karena ingin pergi ke Jakarta.
Sebagian warga Aceh terutama yang menggunakan uang pribadi, sekarang sudah banyak yang memilih bertolak ke Jakarta melalui Kuala Lumpur Malaysia.
Pasalnya, tiket penerbangan dari Banda Aceh via Kuala Lumpur jauh lebih murah dibandingkan Banda Aceh-Jakarta.
Warga Aceh juga sebelumnya telah banyak yang memposting perbedaan tarif antara tiket pesawat penerbangan domestik Banda Aceh-Jakarta dibandingkan dengan Banda Aceh via Kuala Lumpur.
Perbedaan keduanya juga bisa dikatakan cukup mencolok.
• Harga Tiket Pesawat Naik, Warga Aceh Ramai-ramai Bikin Paspor Hanya Buat ke Jakarta, Ini Alasannya
Harga tiket domestik bisa mencapai Rp 3 juta sedangkan harga tiket pesawat dari Banda Aceh via Kuala Lumpur tidak sampai menyentuh angka Rp 1 juta.
Direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Safaruddin SH juga satu dari warga Aceh yang membuat paspor untuk bertolak ke Jakarta.
“Saya harus bikin paspor untuk empat orang, 3 anak dan seorang keluarga lain, padahal saya ingin pergi ke Malang yang masih dalam wilayah Indonesia,” kata Safaruddin Jumat (11/1/2019).