Breaking News:

Terkini Nasional

Tanggapan Erick Thohir soal Rencana Terbitnya Kembali Obor Rakyat: Hoaks Itu, Stoplah

Ketua TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menanggapi kabar yang beredar terkait rencana terbit kembalinya tabloid Obor Rakyat.

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Lailatun Niqmah
Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim
Ketua TKN Jokowi-Maruf Erick Thohir di Kantor Wapres 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menanggapi kabar yang beredar terkait rencana terbit kembalinya tabloid Obor Rakyat.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (11/1/2019), saat ditanya tentang kabar terbit kembalinya tabloid yang sempat viral tersebut, ia justru meminta semua pihak untuk berhenti menyebarkan berita bohong atau hoaks.

Hal tersebut diungkap Erick saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/1/2019).

"Hoaks itu, stoplah," kata Erick.

Tabloid Obor Rakyat Dikabarkan akan Terbit Kembali, Pemred: Darah Wartawan Ada dalam Diri Saya

Erick juga mengingatkan kembali kepada para penyebar hoaks, bahwa sudah banyak penyebar hoaks akhir-akhir ini yang ditangkap.

Satu diantaranya adalah penyebar hoaks tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.

Dirinya mengaku, sebagai tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf, ia tidak akan tinggal diam jika muncul kembali hoaks yang menjatuhkan pihak Jokowi-Ma'ruf.

Erick mengatakan bahwa akan menindak tegas penebar kabar bohong tersebut.

Ia mengatakan bahwa ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa kabar bohong yang disebarkan itu tidaklah benar.

"Kami bukan ingin ofensif menghalalkan segala cara. Tetapi kami dalam arti, dalam menyampaikan ini sesuai fakta dan data. Ofensif dalam arti menyampaikan bahwa ini lho tidak benar," ucap Erick.

"Dan Alhamdullilah kan hasilnya terlihat hari ini banyak sekali kejadian-kejadian yang diputar balikan ternyata tidak benar. Saya tidak juga mau menuduh hal-hal tertentu, walaupun sudah banyak tersangkanya," sambungnya.

Tanggapi Rencana Kembalinya Tabloid Obor Rakyat, PWI: Enggak akan Terbit Lagi

Diberitakan sebelumnya, kabar soal akan diterbitkannya kembali Tabloid Obor Rakyat dibenarkan oleh Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Setiyardi Budiono.

Dikutip TribunWow.com dari YouTube Kompas TV dalam acara Kompas Petang, Kamis (10/1/2019), Setiyardi mengaku akan menerbitkan kembali tabloid tersebut lantaran dirinya merasa darah wartawan sudah mengalir dalam dirinya.

"Pertama kalau anda iris kulit saya, keluar darah, darahnya akan tertulis saya itu wartawan memang. Jadi sejak dulu memang saya itu bersama Darmawan, rekan saya di Obor Rakyat, memang kami berdua background-nya wartawan," kata Setyardi.

Ia juga sedikit mengisahkan awal pertemuannya dengan rekan yang membantunya membangun Obor Rakyat, Darmawan Sepriosa.

"Saya kenal Darmawan tahun '98 ketika saya dan Darmawan sama-sama masuk di kantor majalah yang sama, bertahun-tahun profesi kami wartawan," ucapnya.

Prabowo-Sandiaga Mau Revisi Visi Misi, Begini Reaksi Sederet Tokoh Kubu Jokowi-Maruf

Setiyardi juga mengatakan bahwa setelah menjalani masa tahanan, maka ia akan kembali menjadi wartawan dengan menerbitkan kembali tabloid Obor Rakyat.

"Jadi kalau sekarang ditanyakan kenapa kami ingin menerbitkan Obor Rakyat, ya setelah selesai dari Pondok Pesantren Cipinang, terus mendapat gelar LC, lulusan Cipinang, ya kami kembali ke khitoh kami sebagai wartawan, dan itu tidak melanggar hukum," ucap Setiyardi.

Namun Setiyardi menolak anggapan publik bahwa ia menerbitkan kembali tabloid Obor Rakyat karena bertepatan dengan ajang kontestasi Pilpres 2019.

"Saya baru keluar Kamis lalu, tanggal 3 Januari, kalau sebelumnya saya enggak bisa menerbitkan Obor Rakyat karena masih di dalam penjara."

"Saya keluar 3 Januari lalu, masih berstatus cuti bersyarat, karena itu baru bisa sekarang," terangnya.

Berdasarkan keterangan Setiyardi, rencana terbit kembalinya Obor Rakyat ini hanya kebetulan saja berada pada saat menuju Pilpres 2019.

Setiyardi mengaku jika ia keluar dari penjara lebih cepat, maka ia akan menerbitkan tabloid tersebut lebih cepat pula.

"Kebetulan memang bersamaan dengan menjelang Pilpres, kalau saya keluarnya dua tahun yang lalu ya dua tahun yang lalu saya terbitkan lagi," ujarnya.

Ditanyai mengenai konten yang akan kembali ditayangkan, Setyardi mengaku hal tersebut masih menjadi rahasia.

Namun dirinya mengaku bahwa konten tabloid Obor Rakyat nantinya akan menarik.

"Tentu saja masih rahasia, tentu saja rapat redaksi sebelum tampil di media itu kan tidak boleh dipublikasikan, tapi yakinlah bahwa kami akan menulis sesuatu yang menarik, yang tidak ditulis atau tidak berani ditulis oleh media mainstream, Insya Allah kami akan tampilkan," terang Setyardi.

Zulkifli Hasan Disoraki di HUT PDI-P, Suryo Prabowo: Ternyata Cuma Jago di Kandang

Lebih lanjut, ia juga mengungkap bahwa kasus dirinya yang harus masuk bui karena artikelnya di tabloid Obor Rakyat tersebut merupakan hal yang wajar bagi para wartawan.

"Wartawan di somasi bahkan di penjarakan, coba anda pelajari sejarah media dunia lah, itu biasa. Bahkan di negara-negara yang totaliter, itu tidak dipenjarakan. Bahkan wartawan tuh dibunuh, itu hal yang biasa,"

"Perjalanan republik ini juga begitu, media massa kita bahkan bukan hanya dilarang, dibredel pun pernah. Jadi itu hal yang biasa saja kalau media massa itu kemudian dipenjarakan, itu hal yang normal sebetulnya," ucapnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa pemenjaraan yang terjadi sebelumnya bukan berarti seluruh artikel yang diterbitkan oleh tabloid Obor Rakyat keliru.

"Saya kalau kita liat faktanya, fakta hukum, saya dipenjarakan atau divonis bersalah satu tahun itu karena satu tulisan. Dari sekian banyak tulisan di obor rakyat, hanya satu tulisan kecil,"

"Artinya apa, tulisan yang lain tidak bermasalah, sama seperti mungkin Kompas pernah mendapat komplain, atau almamater saya di majalah sebelumnya juga pernah digugat orang di pengadilan. Satu tulisan bisa menyebabkan satu institusi pers digugat orang,"

"Bukan berarti seluruh tulisannya keliru, tapi sebagai pemimpin redaksi saya secara gentle menjalani semua proses hukum dengan baik, saya bersama rekan saya Darmawan dan alhamdulillah sekarang sudah menghirup udara bebas," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, tabloid Obor Rakyat sempat ramai diperbincangkan pada ajang Pilpres tahun 2014 lalu lantaran banyak muatan yang menjatuhkan calon Presiden (capres) pada masa itu, Joko Widodo atau yang sekarang dikenal sebagai Presiden Jokowi.

Pasangan calon (paslon) yang maju dalam ajang tersebut adalah Joko WIdodo- Jusuf Kalla dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

(TribunWow.com)

Tags:
Raffi AhmadNagita SlavinaRafathar Malik AhmadObor RakyatErick ThohirTKN Jokowi-Maruf
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved