Gejolak Rupiah
Nilai Tukar Rupiah Menguat, Chatib Basri Ingatkan Pemerintah soal Gejolak Arus Modal
Mantan Menteri Keuangan sekaligus ekonom Chatib Basri angkat bicara soal penguatan nilai tukar di banyak negara termasuk rupiah.
Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
Lebih lanjut, faktor eksternal lain yang juga memengaruhi penguatan rupiah adalah kebijakan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell untuk tidak menaikan suku bunga sebanyak tahun lalu.
Di tahun 2018, The Fed tercatat sudah empat kali menaikan suku bunga.
"Sekalipun ada kenaikan di tahun 2019, itu tidak akan seagresif tahun lalu. Kebijakan moneter The Fed akan lebih rileks, mungkin hanya terjadi kenaikan dua kali," kata David lagi.
• KPU Tidak Fasilitasi Sosialisasi Visi Misi, Dahnil Anzar: Enggak Mau Ditinggikan Kualitas Pemilunya
Hal ini lantas menjadikan investor menginvestasikan uangnya ke Asia, termasuk Indonesia, dan menjadikan rupiah terus mengalami penguatan.
Negosiasi dagang antara China dengan AS juga menjadi faktor eksternal lainnya.
"Ada harapan yang tumbuh di pasar, bahwa hasil perundingannya bisa positif," ungkap David.
Berdasarkan faktor-faktor eksternal yang dipaparkannya itu, David memproyeksikan, rupiah akan bertahan di level Rp 14.000 hingga Rp 14.100 hingga esok hari.
(TribunWow.com)