Terkini Daerah
Polda Papua akan Bangun Markas Brimob di Wamena Tahun 2019 Mendatang untuk Berantas KKB
Polda Papua akan bangun markas Brimob untuk menyelesaikan segala macam konflik yang terjadi di wilayah Pegunungan Tengah Papua, khususnya hadapi KKB
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Papua pada 2019 mendatang akan membangun markas Brimob di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Markas Brimob itu nantinya akan diisi satu kompi khusus dari Brimob yang bertugas untuk menangani konflik, terutama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
Hal itu disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar dalam acara refleksi akhir tahun Polda Papua 2018 yang dihadiri insan pers di Kota Jayapura, Jumat (28/12/2018).
Martuani Sormin Siregar menyampaikan satu kompi khusus Brimob tersebut akan berjumlah 100 personil akan dilatih khusus di Kabupaten Lanny Jaya, mengingat daerah tersebut cocok untuk membina seorang prajurit.
• 4 Pokok Bahasan Negosiasi antara Pemerintah dengan Freeport,10 Persen Harus Jadi Milik Pemda Papua
“Saat ini kami masih melakukan perekrutan siapa yang bakal ditugaskan dalam kompi ini. Pastinya fisik mereka harus sehat jasmani dan memiliki pemahaman intelijen yang kuat,” katanya.
Lahan pembangunan markas Brimob itu merupakan hibab dari pemda setempat.
“Tahun 2019 akan kita bangun. Kalau ada yang menolak itu biasa. Tapi kita pastikan tahun depan itu markas mulai dibangun,” katanya.

Kompi khusus ini disiapkan untuk menyelesaikan segala macam konflik yang terjadi di wilayah Pegunungan Tengah Papua, khususnya penanganan terhadap KKB.
“Selama ini kalau ada konflik yang dilakukan KKB, kita harus mengirim pasukan dari Mako Brimob di Kota Jayapura. Itu butuh biaya besar dan waktu. Kalau ada personil bermarkas di Wamena, tentunya kita bisa cepat bergerak. Tapi keberadaan mereka nantinya untuk back up tugas kewilayahan,” pungkasnya.
Kapolri minta aparat hormati gereja dan Natal
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian memerintahkan jajarannya untuk mengendurkan upaya pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Papua.
Polri, kata Tito, menghormati perayaan Natal dan tahun baru.
"Khusus Natal dan Tahun Baru saya sudah perintahkan jajaran Polri di sana untuk cooling down dulu, gencatan senjata. Kenapa? Karena Natal dan tahun baru, masyarakat di sana sangat menghargai gereja,” kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Tito menuturkan, dalam masa gencatan senjata itu, aparat Polri dan TNI melakukan pendekatan lunak kepada tokoh-tokoh masyarakat untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Papua.
• 1 dari 3 Jenazah KKB yang Ditemukan Tim Gabungan TNI-Polri Dibakar Kelompoknya untuk Hilangkan Jejak
"Seperti di sana kemarin ada perayaan Natal bersama. Jadi kita sedang perang merebut simpati publik. Siapa yang berhasil merebut simpati publik, dia akan menang," tutur Tito.
Namun, Tito menegaskan pengejaran terhadap KKB, khususnya, pelaku pembantaian pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua tetap dilakukan.