Terkini Daerah
Libatkan Warga Hingga Fasilitator dalam Musrenbang, Anies Ajak Masyarakat Tentukan Wajah & Arah Kota
Anies Baswedan menginginkan keterlibatan masyarakat dalam menentukan rencana pembangunan di Jakarta dengan melibatkan pendamping sebagai fasilitator
Penulis: Rinjani Alam Pratiwi
Editor: Bobby Wiratama
Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies bertanggung jawab terkait pelaksanaan program-program kerja yang telah disusun.
Beberapa permasalahan masih terjadi di Jakarta, satu diantaranya adalah banjir yang masih terjadi dibeberapa titik kota tersebut.
Sebelumnya, dikutip dari akun Instagram @aniesbaswedan pada Kamis (27/12/208), ia membagikan video mengenai penanganan banjir yang masih terjadi di Ibu Kota RI tersebut.
• Anies Baswedan: Akhirnya Jakarta Punya Pantai Terbuka, Tidak Lagi Eksklusif
"Untuk menyelesaikan masalah banjir Jakarta harus dibereskan dari hulu hingga hilir.
Dan bila kita bicara hulu maka ada dua, hulu yang di atas Jakarta seperti Bogor dan hulu yang ada di atas rumah kita.
Hulu di Bogor kita bisa bereskan dengan membangun bendungan, lalu bagaimana dengan hulu yang ada di atas rumah kita?
Saat ini dengan pola drainase horisontal, limpasan air hujan dari atap dan air dari Bogor masuk ke saluran dan sungai yg dibeton, dialirkan secepatnya ke laut tanpa sempat terserap ke dalam tanah, hanya 13% yang terserap ke tanah.
Sementara setiap tahun pada musim kemarau banyak area di Jakarta yang mengalami krisis air bersih. Tanpa disadari Kita selama ini telah menyia-nyiakan air hujan yang bisa menjadi cadangan air bersih.
Untuk itu Pemprov DKI Jakarta melaksanakan program pengelolaan air hujan: drainase vertikal, agar air hujan dapat ditampung, meresap ke dalam tanah dan mengurangi limpasan air dari rumah ke saluran air dan sungai (zero run off).
• Jokowi Tinjau Dua Proyek Bendungan di Bogor yang Akan Selesaikan Masalah Banjir Jakarta
Dengan Drainase Vertikal kita dapat mengurangi volume air di saluran/ sungai sekaligus menjadi tabungan, cadangan air tanah di Jakarta.
Hingga saat ini Pemprov DKI telah membuat drainase vertikal di 6500 titik yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta. Padahal untuk kota sebesar Jakarta kita membutuhkan sekitar 1,8 juta drainase vertikal," tulis Anies.
(TribunWow.com/ Rinjani Alam)