Tsunami di Banten dan Lampung
Kondisi Pengungsi Empat Hari sejak Tsunami, Tidur di Gunung, Terserang penyakit hingga Hadapi Banjir
Berikut kondisi pengungsi di sejumlah daerah yang TribunWow.com rangkum, Tidur di Gunung hingga Hadapi Banjir.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
Seperti diare, penyakit kulit, batuk, dan influenza akut.
"Kita sudah antisipasi membawa stok obat yang memadai. Kita di sini 15 hari untuk evakuasi. Setelah itu untuk rehabilitasi dan rekinsturksi," kata Syahrul.
• Media Asing Soroti Kebiasaan Masyarakat Indonesia yang Ambil Foto Selfie di Tengah Bencana Tsunami
3. Satu Tenda untuk 20 Orang (di Gunung)
Dikutip dari TribunLampung, ratusan warga di pesisir Kecamatan Rajabasa, khususnya di Desa Way Muli Timur, Way Muli Induk, dan Kunjir, tinggal bersama-sama di atas kaki Gunung Rajabasa yang memiliki ketinggian sekitar 300 meter dari pinggir pantai.
Mereka memilih tinggal di atas kaki gunung lantaran khawatir adanya tsunami susulan.
Mereka harus menahan dingin dan gigitan nyamuk.
Seroang pengungsi, Marsiti menuturkan ia dan pengungsi lainnya turun mengambil makan saat siang hari.
“Kalau siang, kita turun mengambil bahan makanan dan kebutuhan lainnya. Tapi kalau malam kita kembali ke tenda pengungsian,” kata Marsiti, warga yang mengungsi bersama suami dan anaknya, Selasa, (25/12/2018).
Pada tenda yang berukuran sekitar 4x4 meter persegi, ia dan kerabatnya sekitar 20 orang harus tidur bersama.
“Ini kita satu keluarga besar. Ada 20 orang yang tinggal di tenda berbarengan,” terang Imin, warga lainnya.
• Warga Sebut Ada Buaya Berperilaku Aneh sebelum Tsunami Banten Terjadi

Perihal makanan, ia menuturkan tercukupi karena selalu disuplai tim tanggap darurat.
Ia berharap ada bantuan tenda yang lebih baik untuk mengungsi.
“Memang ada tenda di bawah didirikan untuk mengungsi. Tapi, kan kita masih khawatir sewaktu-waktu gelombang tsunami bisa kembali terjadi,” tandas Imin.
4. Seusai Tsunami, Banjir Menerjang
Dirilis dari informasi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, banjir di beberapa titik Pandeglang.