Pemilu 2019
Mantan Komisioner KPU Kritisi Kotak Suara Kardus: Hemat dan Lebih Efisien, tapi Aluminium Lebih Aman
Komisioner KPU tahun 2007-2012 Andi Nurpati tak menampik jika biaya yang dikeluarkan untuk kotak suara berbahan aluminium jauh lebih besar.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Menurutnya, perkiraan sewa gudang itu berada di angka Rp 117 ribu.
"Dan itu kalau dikalikan dengan semua itu nilainya sudah 728 miliar. Jadi total yang perlu dikeluarkan KPU hanya untuk itu saja sudah mencapai angka Rp 1,9 triliun," jelasnya.
• Gerindra Sebut Temukan 1,6 Juta DPT Ganda, KPU Bolehkan Parpol Buka 4 Tanda Bintang di NIK
Untuk itu, ia menyetujui jika KPU mengganti kotak suara itu dengan kotak suara berbahan dasar kardus.
"Angkanya cukup fantastik, terjadi penghematan yang signifikan," katanya.
Menanggapi hal itu, Andi pun mengaku jika kotak suara kardus itu memang efisien serta hemat anggaran.
"Tapi kita harus lihat juga pemilu sebelumnya tidak pernah ada masalah tuh dengan anggaran. Pada tahun 2004, pengadaan pertama aluminium itu, kemudian kami melanjutkan ke 2009, dan kami memutuskan tetap aluminium itu juga tidak masalah. Artinya anggaran itu bisa ter-cover dengan itu," ungkapnya.
"Karena kita memandang bahwa aluminium ini jauh lebih aman, lebih nyaman, lebih terjaga lah segala-sesuatunya, baik security atau semacamnya ketika sudah di lapangan," sambung Andi Nurpati.
Ia tak menampik jika efisiensi yang diberikan kotak suara kardus memang benar adanya.
Itu dikarenakan kotak suara kardus hanya digunakan satu kali dan tidak butuh sewa gudang, seperti yang dibutuhkan kotak suara aluminium.
Namun, Andi menegaskan, seharusnya bukan mengubah kotak suaranya, tapi mencari solusi soal permasalahan KPU berupa sewa gudang.
"Kendala yang ditemukan KPU itu sebenarnya adalah sewa gudang. Sewa gudang ini lah yang perlu dicari solusinya," tuturnya.
"Misal dengan bekerja sama dengan pihak pemerintah daerah. Namun tentu harus berupa kesepakatan nasional. KPU kan lembaga pemerintah. Kenapa harus sewa gudang?" pungkasnya.
(*)