Pilpres 2019
Beri Emot Jari Nomor Urut Capres, Mahfud MD Beri Petunjuk Memilih Jokowi atau Prabowo
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD memberikan imbauan soal siapa yang harus dipilih pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Mohamad Yoenus
Dalam dialog tersebut, Mahfud MD menyatakan jika dirinya tidak kecewa atau sedih karena gagal menjadi calon wakil Presiden.
Pemaparan Mahfud ini disampaikannya karena dalam dialog tersebut banyak yang menyatakan kekecewaan atas tidak jadinya Mahfud menjadi calon wakil presiden (cawapres) Jokowi.
Seperti diketahui semula hampir dipastikan, Mahfud MD menjadi cawapres pendamping Jokowi.
Namun, di detik terakhir penetapan, Kamis (9/8/2018), justru bukan Mahfud yang disebut Jokowi.
• Sebut Reuni 212 Bernuansa Politis, Mahfud MD: Hadir di Sana Bukan Ukuran Keimanan
"Seumpama saya kecewa, atau Anda kecewa, terus mau apa? Kita kan tidak bisa apa-apa. Ya, sudah, yang penting Indonesia terus berjalan dan kita terus bersatu menjaga NKRI", kata Mahfud.
Mahfud lantas menjelaskan beberapa alasan atas sikapnya yang tidak mempermasalahkan hal itu.
Pertama, Mahfud mengaku jika dia tidak rugi apa pun.
Karena memang tidak pernah berkampanye dan tidak mengeluarkan dana apa pun.
Kedua, jelasnya, mengurus Indonesia adalah sebuah urusan yang besar.
Untuk itu, tak bisa disederhanakan hanya dilihat sebagai soal Mahfud, Ma'ruf, Jokowi, Prabowo atau siapapun.
• Soal PNS yang Aktif di Parpol dan Nyaleg, Mahfud MD: Tidak Berkah karena Melanggar UU
"Jadi yang kita utamakan adalah Indonesia, bukan orang perorang," tekannya lagi.
Sedangkan yang ketiga, pemimpin-pemimpin Indonesia yang besar-besar seperti Soekarno, Soeharto, hingga Gus Dur mengalami kepahitan politik yang luar biasa pada saat berkuasa.
"Mereka diturunkan dari jabatannya saat sedang berkuasa hanya dengan politik massa. Saya ini apalah, tak penah berjasa seperti mereka. Hanya tidak jadi diumumkan, masak harus kecewa," katanya.
Keempat, Mahfud mengatakan, sebagai orang beragama dirinya meyakini bahwa Tuhan adalah yang mengatur semuanya.
"Mungkin Allah memberikan ini sebagai yang terbaik bagi saya, mungkin saya akan diberi yang lebih baik, mungkin ini semacam peringatan dari Allah, atau mungkin Allah menjadikan peristiwa ini sebagai cara untuk membuat sesuatu," tuturnya.
"Jika Allah menghendaki sesuatu, diciptakanlah sebab-sebabnya," tambah Mahfud yang mengutip sebuah dalil.
• Cerita Mahfud MD Didatangi Pebalap Internasional Luis Leeds dan Ibunya WNI Asal Nganjuk di Australia