Breaking News:

Kabar Tokoh

Bantah Pernyataan Prabowo, Jokowi: Bicara Pakai Angka, Jangan Ada yang Bilang Korupsi Kita Stadium 4

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantahannya atas pernyataan yang menyebutkan jika korupsi di Indonesia sudah seperti kanker stadium 4.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Kompas.com/Ihsanuddin
Presiden Joko Widodo membuka rangkaian acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta (4/12/2018). 

Lebih lanjut, mengutip website resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id, Jokowi juga menegaskan jika pemerintah tidak akan memberikan toleransi kepada pelaku tindak pidana korupsi atau koruptor yang melarikan uang hasil korupsinya ke luar negeri.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) dan Peresmian Pembukaan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi Tahun 2018, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Jokowi menjelaskan, setelah melalui proses yang panjang, pemerintah sekarang ini berada pada tahap akhir untuk menandatangani Mutual Legal Assistance (MLA) antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Swiss.

"MLA ini merupakan legal platform untuk mengejar uang hasil korupsi dan money laundering yang disembunyikan di luar negeri,” terang Jokowi.

Jokowi menuturkan, pemberantasan korupsi harus terus ditingkatkan baik berupa penindakan maupun pencegahan.

Fahri Hamzah Curigai Jokowi Angkat Tenaga Honorer karena Pilpres, Ini Pembelaan Sejumlah Tokoh

“Gerakan ini harus menjadi sebuah gerakan bangsa, gerakan kita bersama-sama, baik yang dilakukan oleh institusi negara, civil society maupun masyarakat luas,” ujar Jokowi.

"Hal ini adalah bagian dari upaya kita untuk membangun Indonesia yang bebas dari korupsi dan sekaligus untuk membangun Indonesia maju yang produktif yang inovatif yang efisien," tambahnya.

Selain itu, Jokowi memaparkan, di tengah upaya pemberantasan korupsi, upaya membangun cara kerja yang cepat dan efisien adalah sebuah keharusan.

Ia mengingatkan, dunia menghadapi tantangan yang semakin kompleks, persaingan pun juga semakin ketat.

“Dalam dunia yang berubah sangat cepat, kecepatan merupakan kata kunci terpenting untuk memenangkan kompetisi. Sekali lagi,kecepatan merupakan kata kunci terpenting untuk memenangkan kompetisi,” tegasnya.

"Yang besar belum tentu mengalahkan yang kecil. Yang kaya belum tentu mengalahkan yang miskin. Tetapi yang cepatlah yang pasti akan mengalahkan yang lambat. Yang berani berinovasilah yang akan mengalahkan yang sekedar menjalankan rutinitas yang monoton," imbuhnya.

Untuk itu, Jokowi lantas mengajak seluruh pihak untuk membangun ekosistem agar Indonesia bisa melangkah lebih cepat.

“Pangkas proses yang panjang, baik di kementerian, baik di lembaga, baik di kabupaten, di kota, di provinsi. Pangkas regulasi yang mempersulit langkah, yang membuat jebakan-jebakan kesalahan, lakukan debirokratisasi dan tingkatkan efisiensi serta selalu berorientasi pada goal, hasil, goal-oriented, bukan prosedur-oriented,” pinta Jokowi.

Jokowi menegaskan, upaya untuk membangun ekosistem yang mendukung efisiensi dan inovasi tersebut haruslah menjadi bagian yang terintegrasi dalam pemberantasan korupsi.

Upaya itu juga harus menjadi agenda yang dikerjakan bersama termasuk antara pemerintah dengan KPK.

Halaman
123
Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)Prabowo SubiantoKasus Korupsi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved