Terkini Daerah
Ayah Banting Anaknya hingga Tewas, Tetangga Ungkap Keanehan sebelum Peristiwa Terjadi
Seorang ayah tega membanting anak kandungnya yang masih berusia 1,5 tahun di hadapan sang ibu.
Editor: Lailatun Niqmah
"Iya, kan lantang disini, saya disini, persis ditempat wawancara sekarang, lagi berdiri," jawabnya.
Susilawati mendengar dua kali hempasan keras.
"Hempasan saya dengar 2 kali dan nyaring. Kalau hempasan lantai dan semen itukan beda," tuturnya.
Ia bisa memprediksi kalau itu sesuatu yang dihempas di semen.
"Kalau lantai itu kan nyaring sekali, kalau semen kan agak medam," ucapnya.
Setelah dua kali hempasan ia mendengar Putri Aisyah menangis.
"Tidak lama Putri Aisyah menangis, setelah suara hempasan itu saya pikir Putri Aisyah terjatuh," ucapnya.
"Karena dulu pernah juga saya dengar aisyah itu jatuh," timpalnya.
Awalnya Susilawati tidak mengira kalau Putri Aisyah di aniaya oleh ayah kandungnya.
• Hari Guru Nasional, Mahfud MD: Waktu SD kalau Saya Dimarahi Guru, Orangtua Mengucapkan Terima Kasih
"Jadi saya teringat mungkin aisyah ini jatuh. Tidak lama kemudian ada ribut ribut," tuturnya.
Susilawati menerangkan bahwa rumahnya dengan korban berhadapan, berjarak sekitar 30 meter.
"Jarak antara rumah saya ke rumah korban sekitar 30 meter," ucapnya sambil mengakhiri cerita.
Sebelumnya diberitakan, seorang oknum security atau Satuan Pengamanan (Satpam) tega menghabisi nyawa putrinya sendiri, Sabtu (24/11/2018) pukul 08.30 WIB.
Security bernama Supardi Supriyatman, itu membanting putrinya yang bernama Putri Aisyah yang berumur 1,4 tahun.
Akibat bantingan ayah berumur 36 tahun itu, AS yang mungil pun meregang nyawa.