Kabar Tokoh
5 Fakta Pidato 'Tukang Ojek' Prabowo Subianto: Kronologi hingga Pembelaan Sandiaga Uno
Pernyataan "Tukang Ojek" yang sekarang menjadi polemik berawal ketika Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam event Indonesia Economic Forum 2018.
Penulis: Laila N
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kini kembali menjadi perbincangan publik.
Setelah beberapa lalu mengucapkan pernyataan "Tampang Boyolali" kini Prabowo mengatakan "Tukang Ojek" sebagai penggambaran masa depan generasi muda Indonesesia.
1. Kronologi
Pernyataan "Tukang Ojek" yang sekarang menjadi polemik berawal ketika Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam event Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat pada Rabu (21/11/2018).
Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto mengungkapkan keprihatinannya terkait karier anak muda saat ini.
Prabowo Subianto menerangkan, anak-anak muda yang lulus SMA tidak melanjutkan kuliah dan menjadi driver ojek online.
• Pidato Prabowo soal Tukang Ojek Viral hingga Muncul Trending Ojek Pahlawan Keluarga
Bagi Prabowo, kondisi tersebut memprihatinkan dan menyedihkan sehingga perlu diperbaiki.
Prabowo mengungkapkan kesedihannya terutama saat melihat sebuah meme ojek online yang beredar di internet.
"Saya ingin mengakhiri presentasi ini dengan realita yang sedih namun juga kejam. Ini adalah meme yang sedang tersebar di internet. Jalur karier seorang anak muda Indonesia. Yang paling kanan adalah topi Sekolah Dasar, topi Sekolah Menengah Pertama dan setelah dia lulus dari Sekolah Menengah Atas, dia menjadi supir ojek, ini adalah realita yang kejam," kata Prabowo, dilansir dari VOA.
Meski demikian, menurutnya itu adalah kondisi real yang ada di masyarakat sekarang.
"Menyedihkan tetapi itu adalah sebuah fakta," sambungnya.
Lebih lanjut, Prabowo Subianto lantas menjelaskan maksud pernyataannya itu.
Prabowo hanya ingin agar generasi muda menjadi "bos" bukan kuli.
"Saya tidak bahagia dengan jalan karir tersebut. Saya ingin anak muda menjadi pengusaha, pilot, pemilik restoran, bukan sebagai pramusaji, sebagai pemilik perusahaan, pemilik peternakan, bukan hanya menjadi kuli," imbuh, dikutip dari Kompas.com.
Adanya fenomena tersebut, menurut Prabowo karena beberapa faktor.