Terkini Daerah
Wali Kota Surabaya Kirim Dua Anak yang Ketahuan Mabuk Lem ke Kampung Anak Negeri untuk Dibina
Dua anak yang kedapatan mabuk lem atau 'ngelem' dikirim Pemkot Surabaya untuk dibina di kampung anak negeri. Nantinya mereka akan didampingi psikolog
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengungkapkan pihaknya akan mengambil alih dua anak putus sekolah yang kedapatan sedang ngelem atau mabuk lem, pada Senin (19/11/2018) lalu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, anak-anak tersebut nantinya akan dikirim ke Kampung Anak Negeri untuk mendapatkan pembinaan.
"Nanti mungkin saya tawarkan dia tinggal di kampung anak negeri. Supaya anak-anak ini mungkin punya talenta apa, bisa kita kembangkan dan masih bisa sekolah," tutur Risma ujar Selasa (20/11/2018), dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.
Risma menyebutkan bahwa permasalahan anak mabuk lem tersebut karena adanya pengaruh dari luar, seperti anak-anak putus sekolah.
Karena tidak ada kesibukan, anak-anak tersebut lebih mudah terpengaruh hal-hal negatif.
"Anak-anak ini tidak punya kesibukan. Ini kemudian mempengaruhi anak-anak lain. Ini yang paling saya takutkan (dampak) anak putus sekolah itu," kata Risma.
• Persija Jakarta Unggul dari Persela Lamongan di Babak Pertama, Tonton Live Streaming Babak Kedua
Risma juga menjelaskan bahwa permasalahan yang menimpa anak-anak biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pengaruh lingkungan, pergaulan, dan persoalan keluarga.
Karena menurut Risma, menyelesaikan permasalahan anak-anak harus diimbangi dengan menyelesaikan masalah keluarga.
"Jadi, kita nanti akan selesaikan masalah-masalah dengan para orangtuanya. Saya juga sudah titip ke (pihak) sekolah, agar dia (anak putus sekolah) bisa diterima kembali," ujar Risma.
Sementara itu, dikutip dari Surya.co.id, Risma menjelaskan lebih lanjut bahwa di Kampung Anak Negeri, nantinya kedua anak tersebut akan dibina.
Mereka juga akan diarahkan untuk menemukan skill atau bakat yang diminati dan dikuasai.
Risma juga berpesan kepada pembina Kampung Anak Negeri agar dua anak mabuk lem tersebut tidak diperlakukan dengan keras.
Justru menurut Risma, mereka harus dibina dengan sabar agar timbul kesadaran.
• Polda Jatim Tangkap Pelaku Kasus Pemerasan Berkedok Prostitusi Sesama Jenis
Risma juga mengatakan bahwa sebelumnya sudah pernah ada anak yang melakukan hal serupa.
"Sebelumnya kita juga ada anak seperti ini, tapi bukan ngelem. Namanya Bledhek. Dia juga dibina di Kampung Anak Negeri, sekarang dia jadi Paskibraka," kata Risma.