Wali Kota Surabaya Kirim Dua Anak yang Ketahuan Mabuk Lem ke Kampung Anak Negeri untuk Dibina

Lebih lanjut, di kampung anak negeri nantinya dua anak tersebut akan didampingi oleh psikolog.

Risma juga menjelaskan bahwa sebelumnya, kedua anak yang didapati tengah ngelem tersebut sempat menolak dikirim ke Kampung Anak Negeri.

Dua anak tersebut justru meminta untuk dipondokkan di Gresik.

"Tapi saya enggak setuju. Karena kalau luar kota saya enggak bisa ngontrol. Lalu saya rayu akhirnya mau," kata Risma.

Risma juga menegaskan bahwa sampai saat ini Pemkot Surabaya masih terus melakukan razia dan menggencarkan sosialisai untuk temuan anak yang kedapatan sedang ngelem.

• Potret Tri Risma, Annisa dan Atalia Rayakan Ulang Tahun Bertepatan dengan Maulid Nabi 20 November

Diberitakan sebelumnya pada Senin (19/11/2018), Satpol PP Kota Surabaya menangkap lima remaja yang kedapatan sedang ngelem.

Laporan tersebut diterima oleh Command Center 112 Surabaya melalui laporan warga di kawasan Banyu Urip.

Mereka mabuk lem fox yang sudah dibungkus plastik dan disedot menggunakan hidung dan juga mulut.

Mendapatkan laporan ada sejumlah anak mabuk lem, Risma langsung menyambangi kelima anak tersebut di markas Satpol PP.

Risma mengajak kelima anak tersebut berdialog untuk mendapatkan informasi dan latar belakang mereka.

Dua dari anak-anak yang ngelem tersebut adalah anak putus sekolah dan tiga diantaranya merupakan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

• 11 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Bikin Perutmu Enggak Buncit Lagi

Saat ditanyai, seorang anak yang kedapatan ngelem tersebut mengaku bahwa telah melakukan hal tersebut selama tiga kali.

"Sudah tiga kali menghirup lem. Rasanya pusing, badan jadi terasa ringan," kata RH.

RH juga mengaku bahwa lem itu dibeli oleh salah seorang temannya dan dibagi ke sejumlah plastik untuk dihirup.

"Ya dihirup sampai habis. Nanti rasanya pusing, fly," katanya.

(TribunWow.com/Nila Irda)