Pembunuhan Satu Keluarga
Satu Keluarga Jadi Korban Pembunuhan secara Sadis, Ini Sosok Korban di Mata Tetangga dan Gurunya
Kabar meninggalnya satu keluarga di Bekasi karena dibunuh, menyisakkan luka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekat korban.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, pada Selasa, (13/11/2018), masih menyisakkan luka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekat korban.
Satu keluarga yang beranggotakan empat orang, bernama Diperum Nainggolan (38) suami, Maya Boru Ambarita (37) istri, Sarah Boru Nainggolan (9) anak pertama, dan Arya Nainggolan (7) anak kedua ditemukan tak bernyawa dengan luka beragam, dari senjata tajam hingga benda tumpul, pada Selasa, (13/11/2018).
Tetangga, keluarga, hingga guru memberikan kesaksian mengenai sosok keempat korban.
• Fakta Kerusuhan Para Siswa di Dwijendra Bali, Adanya Instruksi dari Petinggi hingga Dugaan Korupsi
Dikenal Baik di Mata Tetangga
Dilansir TribunWow.com dari Tribun Jakarta, Selasa (13/11/2018), keluarga korban diketahui mengelola sebuah toko kelontong.
Seorang tetangga korban, Lita, mengaku sering berbelanja di toko milik keluarga Diperum Nainggolan.
Warung tersebut menurut dia cukup lengkap menjual berbagai perlengkapan kebutuhan sehari-hari seperti sembako, makanan dan sebagainya.
Lita menuturkan satu di antara korban, yakni seorang istri, Maya Boru Ambarit, dan anak-anaknya dikenal sebagai pribadi yang baik.
"Sering ngobrol, baik isterinya baik anak-anaknya juga baik, cuma suaminya kalau ngomong emang agak tinggi nadanya karena logat batak mungkin ya, tapi mereka sekeluarga baik saya sering belanja," jelas dia.
• Cerita Warga Kenang Satu Keluarga Korban Pembunuhan di Bekasi hingga Sejumlah Kecaman untuk Pelaku

Ledakan Amarah Keluarga
Keempat jenazah korban tewas dikembalikan ke keluarga seusai menjalani tes otopsi oleh tim forensik RS Polri.
Ketika mobil ambulans yang akan mengantarkan jenazah tiba di Ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, tangis keluarga pecah.
Kerabat korban, Riana berkata lantang menatap ke arah ruang forensik.
"Mak Sarah, sadis sekali, Sarah!" kata Riana, Selasa (13/11/2018).
Sementara anak Riana, Gersom, mencoba menenangkan ibunya dengan memegang kedua bahunya dan menopang tubuh si ibu.
• Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Pakar Forensik Sebut Anjing Peliharaan Korban Bisa jadi Saksi