Terkini Daerah
Fakta Kerusuhan Para Siswa di Dwijendra Bali, Adanya Instruksi dari Petinggi hingga Dugaan Korupsi
Kerusuhan terjadi di Yayasan Dwijendra, Denpasar, Bali Rabu (14/11/2018). Kerusuhan tersebut menjadi viral di sosial media dan terus menyebar luas.
Penulis: muhammad syaifudin bachtiar
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kerusuhan terjadi di Yayasan Dwijendra, Denpasar, Bali Rabu (14/11/2018).
Kerusuhan tersebut menjadi viral usai sebuah video diunggah oleh akun Instagram @jeg.bali, sekitar pukul 19.00 WIB.
Menurut keterangan dalam postingan tersebut kerusuhan terjadi sekitar pukul 12.30 WIB di area sekolah Dwijendra.
Dalam aksi kerusuhan tersebut, terlihat para siswa melempari seorang pria yang diduga pengurus yayasan dengan berbagai benda.
Bahkan, pria tersebut hingga harus diamankan dan dilindungi oleh beberapa orang.
Diperkirakan kerusuhan tersebut melibatkan sekitar 1000 siswa dari SMP dan SMA Dwijendra.
Unjuk rasa tersebut di lakukan oleh murid lantaran menolak kedatangan seorang pemimpin yayasan yang diduga melakukan korupsi.
"TERJADI KERUSUHAN DI YAYASAN DWIJENDRA, DENPASAR, RABU (14/11). SEORANG YANG DISEBUT-SEBUT PEMBINA YAYASAN DWIJENDRA DILEMPARI BOTOL, BATANG TANAMAN, DAN SAMPAH OLEH PARA MURID SMP DAN SMA DWIJENDRA," tulis akun @jeg.bali.
"Belum diketahui secara pasti penyebab kerusuhan itu. Namun dari informasi yang beredar, kerusuhan terjadi karena terkait isu dugaan korupsi," lanjutnya.
• Dukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, Mardani Ali Sebut PKS Diuntungkan
Sementara itu dalam unggahan yang berbeda di akun @jeg.bali menjelaskan kronologi terjadinya kericuhan tersebut.
"1. Pukul 11.00 wita bertempat di Kantor Yayasan Dwijendra Jalan Kamboja No 17 Denpasar rencana akan dilaksanakan pertemuan antara pengurus baru dan pengurus lama dalam menyelesaikan permasalahan internal terkait dengan Kepengurusan Yayasan Dwijendra dengan tujuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan internal di dalam Yayasan Dwijendra yang berlarut - larut sehingga tidak timbul adanya permasalahan pembiaran pelanggaran hukum yang merusak reputasi Yayasan Dwijendra serta terganggunya aktivitas belajar mengajar hingga kerugian masyarakat luas," tulis @jeg.bali dalam keterangan di unggahannya.
"2. Pukul 12.30 wita Pengurus Baru dan Pembina Yayasan Dwi Jendra memasuki areal Yayasan dan langsung memasuki ruang pertemuan Sekolah Dwi Jendra selanjutnya tiba-tiba sudah banyak murid yang berkumpul diluar gedung pertemuan dengan melaksanakan aksi dan membawa spanduk yang bertuliskan , *Kami Menolak dengan tegas Dr Karlota dan Satya Negara memasuki areal Dwijendra ( yang telah dilaporkan menilep uang yayasan )* Dwi Jendra Jaya, Hidup Osis Dwijendra," tambahnya.
"3. Pukul 12.45 wita pengurus Baru keluar dari ruang pertemuan dan dihadang oleh murid murid / anak sekolah dengan melakukan pelemparan Botol dan batang Tanaman," tulisnya.
"4. Pukul 13.30 wita telah dilakukan Evakuasi kepada Pengurus Baru oleh Sat Sabhara Polsek Dentim dan Intelkam Resta dan Polsek Dentim untuk keluar dari Sekolah Dwi Jendra
Pukul 14.00 wita Seluruh rangkaian aksi unjuk rasa berakhir dengan aman dan lancar," Tutup keterangan dalam akun tersebut.
• Pernyataan Kwik Kian Gie yang Membuat Fadjroel Rachman Unggah Surat Tantangan Debat dari Adinoto
