Breaking News:

Insiden Surabaya Membara

3 Identitas Korban Tewas Insiden Surabaya Membara Teridentifikasi, Berikut Tanggapan Pemprov Jatim

Tiga penonton Surabaya Membara dikabarkan meninggal saat berada di viaduk dan kereta api melintas. Gubernur Jawa Timur angkat bicara atas insiden ini.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Bobby Wiratama
TribunWow.com/Octavia Monica P
Ilustrasi Insiden Surabaya Membara 

Saat itu tubuh anaknya, Erika terlepas dari pegangan ibunya.

"Saya dan ibunya jatuh, putri saya tergeser (terkena) kereta api," ungkapnya di kamar jenazah RSUD dr Soetomo, Sabtu (10/11/2018).

Sahluki mengatakan, ia melihat istri dan anaknya terbaring di samping rel perlintasan kereta api.

Anaknya, Erikawati mendapat luka yang parah dan meninggal dunia, sedangkan istrinya Liana menderita patah kaki, dan saat ini dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya.

"Saya tidak luka, istri terluka tapi selamat, putri saya meninggal," ungkapnya.

Dijelaskan sebelumnya dari pihak panitia, bahwasannya Ketua Komunitas 'Surabaya Membara' Taufik Monyonk alias M Taufik Hidayat menjelaskan, kejadian kecelakaan penonton di atas viaduk yang tertabrak kereta api di luar kendali pihaknya, dilansir dari TribunJatim.com, Jumat (9/11/2018).

Fakta-fakta Insiden Surabaya Membara yang Tewaskan 3 Orang, dari Kronologi hingga Identitas Korban

Taufik mengaku bahkan sudah mengingatkan berulang kali para penonton di atas viaduk.

Viaduk itu bertepatan dengan di atas bangunan kantor gubernur Pemprov Jatim dan Taman Tugu Pahlawan untuk turun.

"Kami sudah mengimbau berulang kali, mereka hanya acungkan jempol. Di luar kendali kita karena lokasi yang kita siapkan di Jalan Pahlawan. Lepas rel di luar pengawasan kita, bahkan penontom sampai Pasar Turi," katanya seusai acara selesai.

Taufik mengaku jarak pandangnya tidak sampai ke arah viaduk.

Menurutnya, dua tiga tahun lalu pada acara yang sama tidak pernah ada kereta yang melintas.

"Memang dua, tiga tahun lalu tidak ada kereta lewat, sampai selesai acara. Saya juga tidak tahu jadwal kereta lewat, kok tadi ada kereta lewat," tambahnya.

Taufik menjelaskan, ini karena antusias masyarakat yang luar biasa besarnya, sehingga mereka memaksa bisa menyaksikan drama kolosal, dari tempat yang memungkinkan meski berbahaya.

Drama kolosal Surabaya Membara pun dikatakan sudah direncanakan dengan sangat matang, terbukti dari adanya surat yang dikeluarkan pihak kepolisian, dilansir dari Kompas TV, Sabtu (10/11/2018).

"Kami sebenarnya ingin pemerintah itu sejak awal sebagai komponen partisipasi terhadap Komunitas Surabaya Membara," lanjutnya.

Selain itu pihak panitia juga sudah mempersiapkan sarana kesehatan ambulan dan mobil pemadam kebakaran untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

Sebagai Ketua Komunitas Surabaya Membara, Taufik menyampaikan turut berduka, dan merasa khawatir beberapa korban di antaranya adalah adik-adiknya yang pernah mengikuti Surabaya Membara.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Insiden Surabaya MembaraSurabaya MembaraKereta Api
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved