Pembunuhan Jamal Khashoggi
Tersandung Kasus Jamal Khashoggi, Putra Mahkota Arab Saudi juga Pernah Tangkap Samar Badawi
Kasus menghilangnya Jamal Khashoggi, membuat dunia internasional memfokuskan perhatian kepada Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Para kritikus, termasuk di Kongres AS, menuntut penyelidikan lebih lanjut mengenai kemungkinan Mohammed yang diduga menjadi otak dibalik hilangnya seorang wartawan yang sering mengkritiknya itu.
"Jika tidak ada hukuman untuk ini, mereka akan berpikir mereka bisa melakukan apa saja dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka," kata Assiri.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News bulan ini, Mohammed mengatakan mereka yang ditahan, tidak ditangkap karena kegiatan aktivisme yang dilakukan.
Namun, karena mereka memiliki "koneksi" dan sedang dibayar oleh badan-badan intelijen dari negara-negara seperti saingan Saudi, Iran dan Qatar.
• Prihatin pada Kasus Jamal Khashoggi, Ini Pesan Jokowi saat Terima Kunjungan Menlu Saudi
Sebelumnya diberitakan, Turki mengambil tindakan segera untuk mencari tahu di mana dia berada usai Jamal Khashoggi dilaporkan menghilang dari konsulat kedubes Arab Saudi, pada Selasa (2/10/2018), dilansir TribunWow.com dari dailysabah.com, Senin (22/10/2018).
Setelah penyelidikan singkat, mereka dengan cepat sampai pada kesimpulan bahwa Khashoggi tidak pernah meninggalkan konsulat dan kemungkinan besar terbunuh di dalam.
Kemudian, Arab Saudi disebut memberikan pernyataan yang berubah-ubah dan membuat kebenaran tentang pelaku pembunuhan Jamal Khashoggi semakin rumit.
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengatakan kepada Bloomberg News bahwa Khashoggi sudah meninggalkan kedubes.
"Kami tidak menyembunyikan apa pun," ujar Mohammed.
Adik laki-laki Pangeran Muhammad dan duta besar Saudi untuk AS, Pangeran Khaled bin Salman, membantah tuduhan kematian Khashoggi merupakan tanggung jawab Saudi.
Khaled menyebut hal itu tidak mendasar dan merupakan tuduhan.
• Arab Saudi Bantah Jadi Dalang Kasus Pembunuhan Khashoggi, Turki Klaim Punya Bukti Keterlibatan Saudi
Tapi pada Sabtu, (20/10/2018), sejumlah kantor berita melaporkan bahwa wartawan itu sebenarnya telah meninggal di kedubes setelah percecokan terjadi.
Raja Arab Saudi, Salman dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah sepakat untuk bertukar informasi dan bekerja sama dalam penyelidikan pembunuhan ini. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)