Breaking News:

Pembunuhan Jamal Khashoggi

Prihatin pada Kasus Jamal Khashoggi, Ini Pesan Jokowi saat Terima Kunjungan Menlu Saudi

Kasus pembunuhan Jamal Khashoggi jadi salah satu topik pembicaraan Presiden Joko Widodo saat menerima Menlu Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
setkab.go.id
Presiden Jokowi saat menerima Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Adel bin Ahmed Al-Jubeir, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (20/10/2018) siang. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keprihatinannya atas kasus yang menimpa jurnalis Washington Post asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, yang terbunuh saat bertandang ke kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi, di Ankara, Turki, 2 Oktober 2018.

Dilansir TribunWow.com dari website resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id, pernyataan keprihatinan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menerima Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Adel bin Ahmed Al-Jubeir, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (20/10/2018) siang.

“Presiden menyampaikan keprihatinan terhadap terjadinya kasus tersebut, dan Indonesia mengharapkan bahwa investigasi yang sedang dilakukan dapat dilakukan dengan transparan dan saksama,” terang Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut.

Mengutip Kompas.com, Menlu Saudi mengapresiasi harapan Indonesia itu.

Merespon Pembunuhan Jamal Khashoggi, Sejumlah Negara Ikut Mengecam Arab Saudi

Ia menjelaskan hasil penyelidikan sementara pemerintahan Saudi yang menunjukkan bahwa Khashoggi meninggal setelah terlibat pertikaian dengan orang-orang yang ditemuinya di gedung konsulat pada 2 Oktober 2018.

Selain itu, Menlu Saudi juga menginformasikan bahwa pihaknya telah menahan 18 orang yang diduga terkait dalam kasus tewasnya jurnalis tersebut, serta memecat dua pejabatnya, termasuk seorang petinggi intelijen bernama Ahmad al-Assiri.

"Sebelum berangkat ke Indonesia, Menlu Arab telah menyampaikan penjelasan dan penjelasan itu jugalah yang disampaikan ke Presiden," ujar Menlu Retno.

Diberitakan AFP, Senin (22/10/2018), menyikapi peristiwa Jamal Khashoggi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan segera mengungkap pembunuh jurnalis Jamal Khashoggi dalam hitungan hari.

Arab Saudi Bantah Jadi Dalang Kasus Pembunuhan Khashoggi, Turki Klaim Punya Bukti Keterlibatan Saudi

Pernyataan Erdogan disampaikan sehari setelah Arab Saudi mengaku Khashoggi tewas dalam pertikaian di gedung konsulat di Istanbul.

"Kami mencari keadilan di sini. Kami bakal mengungkap seluruh kebenaran. Tidak sebagian. Namun, seluruhnya," kata Erdogan.

Sebelumnya, pihak Turki melaporkan Khashoggi disiksa dan dibunuh di tempat oleh tim agen Saudi dan tubuhnya dihilangkan.

Turki mengklaim mereka memiliki bukti audio dan video untuk mendukung tudingan tersebut, tetapi belum dipublikasikan.

Imbas Kasus Pembunuhan Khashoggi, Ini Daftar Kerugian yang Dialami Arab Saudi

The Washington Post dan surat kabar Turki pro-pemerintah, Yeni Safak mengutip sumber-sumber Turki yang telah mendengar rekaman itu, dan mengatakan mereka mendengar Khashoggi telah disiksa.

Yeni Safak melaporkan bahwa pihaknya mendengar Konsul Jenderal Saudi Mohammed al-Otaibi mengancam dalam rekaman tersebut.

"Jangan lakukan ini di luar, kamu membawaku dalam masalah," tulis Yeni Safak menirukan Mohammed al-Otaibi.

Halaman
12
Tags:
Pembunuhan Jamal KhashoggiJamal KhashoggiArab Saudi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved