Breaking News:

Kabar Tokoh

Adu Pendapat dengan Arsul Sani terkait Akuisisi Saham Freeport, Dahnil Anzar: Jujur Itu Penting

Ketua PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tampak terlibat adu pendapat dengan Sekjen PPP Arsul Sani terkait Akuisisi saham PT Freeport Indonesia

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS/B JOSIE SUSILO HARDIANTO
Areal tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Grasberg, Timika, Papua, Kamis (24/11/2011). 

Dahnil pun memberikan komentar dengan menegaskan bahwa klaim sebelumnya adalah pemerintah telah melakukan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

Namun ternyata proses divestasi masih dapat dibatalkan karena ada persyaratan lingkungan yang harus terpenuhi terlebih dulu.

Dahnil pun menekankan untuk tidak menyatakan bahwa PT Freeport telah diambil alih.

"Klaimnya ndak begitu bang. 'Telah' begitu klaimnya.

Dan jangan lupa dlm proses itu ada persyaratan lingkungan yg mesti dipenuhi, klo tdk yo batal.

Jadi stop berakrobat merusak nalar sehat demi Propoganda 'sudah ambil alih freeport' bang.

Jujur itu penting bang," tulisnya.

Fahri dan Ferdinand Tanggapi soal Dokumen yang Sebut Divestasi Saham Freeport Belum Terealisasi

Arsul Sani menjelaskan jika proses akuisisi saham PT Freeport sebaiknya dibaca dengan dokumen-dokumen akuisisi hingga 'closing terms'.

Menurutnya, hal itu dilakukan agar mengerti bagaimana tahapan akuisisi yang dilakukan.

"1. Sbg intelektual, sy yakin Bung @Dahnilanzar sepakat menilai proses akuisisi saham Freeport seyogianya dg baca dokumen2 akuisisi, termsk closing terms-nya, agar bisa nilai bgmn tahapan akuisisi dilakukan. Intelektual tdk patut berkesimpulan berdasar sepotong berita pendek," tulis Arsul Sani melalui akun @arsul_sani.

Dahnil Anzar kembali memberikan balasan atas penjelasan Arsul Sani.

Dahnil mempertanyakan, jika proses belum selesai, lantas mengapa sudah diakuisisi bahkan hingga disampaikan melalui pidato kenegaraan.

"Sebagai intelektual apalagi paham Hukum bang @arsul_sani paham betul bahwa divestasi dinyatakan "telah" dilakukan bila transaksi selesai. Sehingga tdk perlu melakukam propoganda yg cenderung membodohi, bang. Apalagi disampaikan dipidato kenegaraan, dan diulang dipublik," tulis Dahnil Anzar.

"Divestasi 51 persen saham yg akan dilakukan terhadap Freeport berasal dari dana hutang, itu pun belum tuntas prosesnya, namun dengan congkak menyebut "telah" mengambil alih Freeport," lanjut Dahnil.

Atas tanggapan Dahnil Anzar, Arsul Sani pun kembali memberikan komentar.

Halaman
1234
Tags:
Arsul SaniPT Freeport IndonesiaDahnil Anzar Simanjuntak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved