Breaking News:

Kabar Tokoh

Kritik Fadli Zon atas Pertemuan IMF, soal Manfaat hingga Anggap Pidato Jokowi Tak Menunjukkan Wibawa

Sederet kritik Fadli Zon terkait pertemuan IMF-World Bank di Bali pada 8-14 Oktober 2018, mulai dari manfaat hingga pidato 'Game of Throne' Jokowi.

Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Fadli Zon 

8) Sbg tuan rumah, Indonesia mestinya bisa menyampaikan masukan yg signifikan ataupun kritik yg berarti terhadap IMF.

9) Sebagai pemimpin yg memikul kepentingan negara berkembang, pidato Presiden terlalu asyik dgn metafor dan deskripsi, namun gagal menyampaikan resolusi.

10) Sbg tuan rumah, Indonesia mestinya aktif menggalang dukungan agar negara-negara yg kepentingannya serupa dgn Indonesia bisa menyampaikan pandangan yg senada di forum tahunan tsb, sehingga pidato Presiden tak jatuh jadi memelas sebagaimana diwakili pernyataan tadi.

11) Menurut sy, Presiden mengambil analogi ‘Games of Thrones’ hanya untuk mengambil simpati saja, tapi apakah analogi itu tepat disampaikan di hadapan pemimpin-pemimpin dunia, menurut sy kok sepertinya tidak.

12) Metafor itu tak akan mengesankan mereka, paling hanya akan diingat sbg anekdot saja. Jika Presiden sendiri menunjukkan lemahnya ekonomi Indonesia di tengah tantangan ekonomi global saat ini, lalu apa yg patut diapresiasi dari pidato tsb?

13) Setidaknya, ada dua hal kenapa saya menilai pidato Presiden kemarin hanya bersifat lip service, tak punya substansi penting bagi bangsa kita di hadapan IMF.

14) Pertama, pidato tsb justru menyiratkan kecemasan Indonesia terhadap situasi ekonomi politik global. Sikap ini sgt kontradiktif dgn klaim pemerintah sehari-hari bahwa situasi saat ini sedang baik-baik saja.

15) Defisit transaksi berjalan yg terjadi terus-menerus dianggap baik-baik saja, depresiasi rupiah yg mencatat rekor terendah sejak Reformasi jg dianggap biasa-biasa saja, pendek kata pemerintah menyangkal semua masalah ekonomi yg kita hadapi saat ini.

16) Anehnya, meski kpd publik dlm negeri pemerintah selalu menyangkal masalah-masalah yg sedang dihadapi, di depan forum internasional Presiden justru memelas-melas atas situasi saat ini. Semua itu menunjukkan klaim pemerintah atas situasi saat ini memang tdk kredibel.

17) Sejak rupiah menembus angka Rp14.000 per US dollar, kami sudah mengingatkan agar pemerintah menghentikan drama rupiah baik-baik saja. Kebobrokan ekonomi jgn ditutup-tutupi, dan masalah-masalah yg riil ada jgn disangkal.

18) Sekarang, ketika rupiah semakin terpuruk dan tak dapat ditutup-tutupi lagi, pemerintah justru mengeluhkannya kepada IMF. Ironis!

19) Kedua, krn kita tuan rumah, seharusnya kritik thdp IMF yg pernah disampaikan Presiden @jokowi di hadapan negara-negara Asia-Afrika pd tahun 2015, pd momen peringatan 50 Tahun Konferensi Asia-Afrika, dpt disampaikan langsung dlm forum di Bali kmrin. Itu adlh kesempatan bagus.

20) Sampaikan kritik terhadap IMF dan Bank Dunia di depan petingginya langsung. Sesudah kita menservis IMF dan Bank Dunia dgn pelayanan super istimewa, mengkritik mereka bukanlah sebuah tindakan kurang ajar.

21) Itu justru akan menunjukkan jika kita punya wibawa, sekaligus menunjukkan jika kritik yg pernah dilontarkan Presiden pd tahun 2015 bukan hanya lip service untuk mendapatkan tepuk tangan saja.

22) Isu ketidakadilan global, ketimpangan, serta dominasi negara-negara besar dalam arsitektur keuangan global mestinya kembali disuarakan. Jika itu yg kemarin disampaikan, pidato Presiden patut kita apresiasi.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Fadli ZonInternational Monetary Fund (IMF)World BankJoko Widodo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved