Gempa Bumi
Relawan Asing Pulang dari Palu, Mengaku 'Diusir' dan Tidak Dibutuhkan, Fadli Zon Beri Tanggapan
Dalam unggahannya, Fadli Zon mentautkan sebuah video pengakuan dari relawan asing yang ditayangkan televisi AFP.
Penulis: Laila N
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Badan bencana Indonesia mengeluarkan seperangkat aturan selama akhir pekan yang menginstruksikan staf internasional untuk meninggalkan Palu, dan membutuhkan sumbangan asing disalurkan melalui mitra lokal.
"Yang benar adalah bahwa mereka telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan personel asing harus ditarik," kata ketua penggerak World Vision Australia Tim Costello kepada stasiun televisi ABC, Australia, Selasa.
Dia mengatakan bantuan telah mencapai korban tetapi "Masih, bagi kami yang terbiasa dengan krisis ini, terlalu lambat".
Bham mengatakan sebagian besar tim internasional yang ia lihat di Palu berada di bandara.
"Mereka tidak bisa bekerja. Mereka mulai kembali ke negara mereka," katanya.
Bantahan Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data dan Humas BNPN Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jika tidak ada relawan asing yang diminta angkat kaki dari Palu.
"Tetapi di Lombok ada banyak (diminta untuk pergi)," katanya kepada wartawan, Selasa.
"Presiden mengatakan kami tidak membutuhkan bantuan asing lagi tetapi mereka terus berdatangan."
Dilaporkan hingga Minggu (7/10/2018), korban meninggal sebanyak 1.763 orang.
Korban meninggal di Kota Palu sebanyak 1.519 orang, Kabupaten Donggala 159 orang, Kabupaten Parigi Mautong 15 orang, Pasangkayu 1 orang.
Dari 1.763 korban meninggal, 1.755 orang telah dimakamkan.
Sutopo menyampaikan korban meninggal paling banyak berasal dari Palu yang disebabkan oleh tsunami.
Dalam konferensi pers, juga disampaikan ada 1.445 unit rumah di Balaroa yang rusak, dan di Petobo diperkirakan mencapai 2.050 rumah. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)