Gempa Bumi
Relawan Asing Pulang dari Palu, Mengaku 'Diusir' dan Tidak Dibutuhkan, Fadli Zon Beri Tanggapan
Dalam unggahannya, Fadli Zon mentautkan sebuah video pengakuan dari relawan asing yang ditayangkan televisi AFP.
Penulis: Laila N
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon menanggapi pemberitaan media asing yang mengatakan apabila para relawan asing diminta meninggalkan Palu Sulawesi Tengah karena tidak lagi dibutuhkan.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @fadlizon yang diunggah pada Rabu (10/10/2018) malam.
Dalam unggahannya, Fadli Zon mentautkan sebuah video pengakuan dari relawan asing yang ditayangkan televisi AFP.
"Pulang: Indonesia memberi tahu relawan asing bantuan mereka tidak diperlukan di Palu yang dilanda bencana," tulis AFP melalui akun Twitternya.
Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon menanyakan kenapa mereka dilarang membantu.
"Kenapa mereka dilarang membantu ketika kita memang butuh bantuan utk bencana di Palu ini?," kata Fadli Zon.
Sementara itu, dikutip dari laman AFP, Selasa (9/10/2018), tim relawan asing diberitahu jika mereka dilarang mencari jenazah warga yang meninggal atau tertimbun di lokasi-lokasi yang parah.
Media tersebut mengatakan jika Indonesia awalnya menolak bantuan internasional.
Akan tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian menyetujui untuk menerima bantuan asing.
Petugas meyakini masih ada sekitar ribuan orang yang terimbun atau terkubur di bawah reruntuhan.
Ahmed Bham, seorang relawan dari Afrika Selatan mengatakan jika pihaknya dan USAR dilarang mengambil bagian apapun dalam upaya pengambilan jenazah korban.
Mereka diberitahu "Semua tim USAR asing harus kembali ke negara mereka. Mereka tidak membutuhkan mereka (relawan asing) di Indonesia," katanya.
"Kami punya tim pencarian dan penyelamatan yang berpengalaman di sini di Indonesia dengan peralatan yang sangat khusus. Saya ingin menggunakannya," ujarnya.
27 tim mereka yang kuat tiba di Palu tiga hari yang lalu dari Johannesburg, tetapi mereka tidak juga kunjung bisa memberikan bantuan.
"Banyak hari yang terbuang ... di mana kami bisa membantu dan menggunakan keahlian dan keterampilan kami," kata Bham.