Breaking News:

Pertemuan IMF-World Bank di Bali: Topik yang akan Dibahas hingga Kritik Penyelenggaraannya

Pengamat Perpajakan Yustinus Prastowo tanggapi soal IMF-World Bank Annual Meeting 2018 yang akan dilaksanakan di Bali pada 8-14 Oktober 2018.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
KOMPAS.COM/Robinson Gamar
Panitia Nasional Annual Meeting (AM) International Monetary Fund (IMF)- World Bank Group tahun 2018 menyampaikan keterangan pers di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/8/2018). 

Prinsip dan fungsi peta jalan SPNBE adalah memberi kepastian dan perlindungan hukum, pengutamaan dan perlindungan kepentingan nasional, dan peningkatan perlindungan SDM. #AM2018Bali

Berdasarkan informasi yang saya baca, SPNBE punya 8 program. Tentu perlu dikawal bareng2 supaya tujuannya tercapai. #AM2018Bali menjadi awal yang baik. Kritik tentu perlu, tapi kritik yang baik musti didasarkan pada fakta dan argumen yang memadai. #VoyagetoIndonesia

Semoga #AM2018Bali berlangsung sukses dan membawa dampak positif bagi Indonesia. Tentu hal ini pula yang dikehendaki Pak @SBYudhoyono ketika Sep 2014 mengajukan diri menjadi tuan rumah. Mari bersatu, supaya kita semakin kuat!" tulis Prastowo.

Sri Mulyani Harap Gempa Lombok dan Sulteng Dibahas dalam Pertemuan IMF-World Bank 2018

unggahan Prastowo Yustinus, Sabtu (6/10/2018).
unggahan Prastowo Yustinus, Sabtu (6/10/2018). (Twitter @prastow)

Sementara itu, diberitakan Kompas.com, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan sejumlah ahli ekonomi di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018) malam.

Dalam pertemuan tersebut disepakati beberapa poin pernyataan sikap koalisi terkait sektor ekonomi.

Salah satunya, kritik terhadap penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 pada 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali.

Anggota Tim Ekonomi pasangan Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli, menilai biaya penyeleggaraan pertemuan tersebut sangat besar, yakni mencapai Rp 855,5 miliar.

Menurut Rizal, seharusnya pemerintah dapat menghemat biaya penyelenggaraan pertemuan sebagai bentuk keprihatinan atas bencana yang melanda Lombok, Palu dan Donggala.

"Kami sedih sekali, kok dalam suasana keprihatinan, bencana di Donggala, Palu, Lombok, kok semangat kemewahannya ini luar biasa," ujar Rizal saat memberikan pernyataan pers seusai pertemuan.

Tolak Pertemuan IMF-World Bank di Bali, Gerindra: Indonesia Sama Sekali Tak Dapat Dampak Positif

"Kita ini negara yang lagi susah, yang lagi banyak bencana. Jangan dong. Kasih tunjuk bahwa kita prihatin," ucapnya.

Rizal mengatakan, biaya sebesar Rp 855,5 miliar atau setara dengan 70 juta dollar AS, lebih dari cukup untuk menyelenggarakan sebuah konferensi internasional.

Berkaca pada pengalaman negara lain, kata Rizal, penyelenggaraan konferensi internasional biasanya hanya menghabiskan biaya 10 juta Dollar AS.

Oleh sebab itu, mantan Menko Kemaritiman itu, mengatakan, koalisi Prabowo-Sandiaga meminta pemerintah melakukan penghematan.

"Saya kira tidak ada pesta Bank Dunia seperti ini di negara lain. Biasa-biasa saja. Bahkan kalau makan disediakan minuman, potato chips, snack. Enggak ada itu makan-makan. Bayar sendiri kalau mau makan," kata dia.

"Oleh karena itu teman-teman mendesak kepada pemerintah agar menghemat yang masih bisa dihemat," kata Rizal. 

Menkeu harap penanganan bencana dibahas di IMF-World Bank Annual Meeting 2018

Halaman
123
Tags:
IMF-World Bank Annual MeetingInternational Monetary Fund (IMF)World Bank
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved