Breaking News:

Gejolak Rupiah

Analis Sebut IHSG akan Dikendalikan Nilai Tukar Rupiah dan Sentimen Kenaikan Suku Bunga The Fed

Analis Panis Sekuritas menuturkan penguatan IHSG akan dikendalikan pergerakan nilai tukar rupiah dan sentimen suku bunga The Fed.

Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Astini Mega Sari
Tribunnews.com
Ilustrasi pergerakan harga saham 

TRIBUNWOW.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis (27/9/2018).

IHSG ditutup dengan penguatan sebesar 0,95 persen ke level 5.929,21.

Dilansit TribunWow.com dari Kontan.co.id, Jumat (28/9/2018), analis Panis Sekuritas, William Hartanto menuturkan penguatan IHSG akan dikendalikan pergerakan nilai tukar rupiah dan sentimen kenaikan suku bungan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

Meski The Fed telah menaikkan suku bunga, nilai tukar rupiah masih tetap stabil.

Stabilnya nilai tukar rupiah ini menjadi sentimen positif bagi indeks saham Indoensia.

Menguat Tipis, Rupiah Diprediksi Berada di Level Rp 14.600 per Dolar AS pada Akhir Tahun

William memproyeksikan IHSG akan melanjutkan penguatan dengan bergerak di kisaran 5.830 hingga 5.950.

Sementara itu, Analis Anugerah Sekuritas, Bertoni Rio menjelaskan, IHSG akan dipengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah yang diprediksi pada kisaran Rp 14.890 sampai Rp 14.980 per dolar AS.

Selain itu, menurut Bertoni, perang dagang AS dengan China juga turut mempengaruhi pergerakan indeks saham.

Diberitakan sebelumnya dari Kontan.co.id, Kamis (27/9/2018), The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada kisaran 2 hingga 2,25 persen.

Kenaikan ini disebabkan ekonomi AS yang masih berada dalam perbaikan.

Menyusul kenaikan suku bunga The Fed, Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan langkah antisipasi.

BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen, seperti yang dikutip dari bi.go.id.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RGD), Kamis (27/9/2018), kenaikan suku bunga merupakan upaya untuk menurunkan defisit neraca berjalan.

Penutupan Perdagangan Sesi I, IHSG Menguat ke Level 5.923

Selain itu kenaikan suku bunga ini juga bertujuan untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik sehingga bisa memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, kenaikan suku bunga The Fed ini telah diprediksi sebelumnya.

Sehingga Indonesia telah bersiap untuk menghadapi kemungkinan apa saja yang terjadi.

Sri Mulyani menjelaskan, persiapan dilakukan karena sebelumnya The Fed telah mengumumkan akan menaikkan suku bunga hingga empat kali pada tahun ini.

"Dan tahun depan akan ada dua kali kenaikan bunga The Fed. Jadi kita juga harus mulai meng-adjust dengan suku bunga The Fed yang akan menuju 3 persen," jelas Sri Mulyani.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Menko Perekonomian, Darmin Nasution.

Menurutnya, situasi kenaikan suku bunga The Fed telah diramalkan sehingga Indonesia telah bersiap.

"Karena juga sudah diprediksi orang-orang apa yang akan terjadi di Amerika itu. Sama juga respon yang kemudian oleh BI dan pemerintah," ujar Darmin Nasution.

Sementara itu, kondisi perekonomian AS diperkirakan akan tetap kuat karena didukung percepatan konsumsi dan investasi.

Tahun Politik, IHSG Diyakini Bisa Tembus ke Level 7.000 saat Pemilu 2019

Sedangkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara emerging market dan Eropa diperkirakan lebih rendah.

Adanya ketidakmerataan pertumbuhan ekonomi global ini tidak terlepas dari perang dagang antara AS dan sejumlah negara lain.

Tingginya ketidakpastian pasar keuangan global juga mendorong investor untuk menempatkan dananya pada aset yang dianggap aman, termasuk dolar AS.

Hal ini kemudian mengakibatkan dolar AS terus menguat dan mendorong aliran modal keluar dari negara emerging market, termasuk Indonesia.

Kemudian imbasnya akan menekan mata uang negara-negara berkembang. (TribunWow.com/Qurrota Ayun)

Tags:
RupiahIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG)The Fed
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved