Kabar Tokoh
Hidayat Nur Wahid: Sayang Sekali Awal 'Deklarasi Damai' Justru Hadirkan Kondisi Tak Damai
Hidayat Nur Wahid menyanyangkan awal deklarasi kampanye damai justru menghadirkan kondisi yang tidak damai.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid angkat bicara terkait Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang walk out dari acara deklarasi kampanye damai Pemilu 2019.
Dilansir TribunWow.com dari laman Twitter @hnurwahid, Senin (24/9/2018), Hidayat menyanyangkan awal deklarasi kampanye damai justru menghadirkan kondisi yang tidak damai.
Menurutnya aturan deklarasi kampanye damai telah dilanggar dan dibiarkan.
Hidayat menuturkan, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak bisa menertibkan pelanggaran yang terjadi.
Sedangkan pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga hanya berdiam diri.
Hidayat menyebut harus segera ada perbaikan agar Pemilu 2019 bisa berjalan lebih baik lagi.
• Memasuki Masa Kampanye, Analis Rekomendasikan Beberapa Saham yang Layak Diperhatikan
"Sayang sekali awal deklarasi kampanye damai, justru hadirkan kondisi tak damai, karena aturan yang dilanggar & dibiarkan, @KPU_ID tak bisa tertibkan, Bawaslu juga hanya diam kelu.
Harus segera diperbaiki.
Agar pemilu hasilkan yang lebih baik untuk NKRI.
Agar PEMILU tak jadi pembuat pilu lagi," tulis Hidayat dalam akun Twitternya.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (23/9/2018), Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno menceritakan kronologi awal SBY walk out saat mengikuti acara deklarasi damai di Monas, Jakarta.
Menurut Eddy, awalnya dirinya bersama SBY dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berada di dalam mobil golf yang sama.
Mobil golf tersebut disediakan KPU bagi pimpinan parpol pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk mengikuti pawai.
Menurut Eddy, masalah timbul ketika mobil golf keluar dari kawasan Monas menuju Jalan Medan Merdeka Barat.
"Ada gerakan massa yang membangun posko di sana dan gerakan massa itu memang sengaja mengelilingi golf car kami ya," ujar Eddy.
Menurut dia, massa yang mengelilingi mobil golf tersebut meneriakkan yel-yel yang dianggap bernada provokatif.
Saat itu, SBY merasa tindakan itu adalah perlakuan yang tidak adil.
• Penyelidikan Asia Sentinel di Hong Kong Selesai, Kini Partai Demokrat Kirim Tim ke Amerika Serikat
Setelah itu, SBY dan kedua putranya turun dari mobil golf dan memutuskan untuk tidak kembali ke arena pelaksanaan deklarasi kampanye damai.
Eddy dan Zulkifli Hasan juga memilih turun dari mobil golf.
Namun, Eddy dan Zulkifli kembali ke arena deklarasi dengan berjalan kaki.