Asian Games 2018
6 Fakta Polemik Bayaran Penari Asian Games 2018, Bukan Uang Honor hingga Penjelasan Sekolah
Beberapa siswa Penari Ratoe Jaroe Aceh pada Pembukaan Asian Games 2018 angkat bicara dan mengaku belum menerima pembayaran dari aksinya.
Editor: Lailatun Niqmah
Edi mengatakan terhitung sejak Mei 2018 total sebanyak 12 kali siswinya berlatih di GBK plus satu kali tampil saat pembukaan Asian Games.
Disanalah, uang operasional itu digunakan untuk keperluan transportasi, makan dan snack bagi para siswa.
Edi mengatakan, dalam kesepakatan yang ditandatangani pihak sekolah dengan pihak di Lima Arus tidak ada sama sekali tertulis uang honor.
• Izin Jokowi untuk Perjuangkan Kebenaran, SBY: Demi Martabat Saya sebagai Mantan Presiden
5. Penjelasan INASGOC
Dikutip dari Bolasport.com, Rabu (19/9/2018), INASGOC menjelaskan jumlah uang operasional 15 dolar AS atau sekitar Rp 223.000 per-hari untuk satu penari.
Selanjutnya, INASGOC juga memastikan pembayaran uang operasional telah dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada April, Juni, dan terakhir 17 September 2018.
Semua bukti pembayaran kepada sekolah terdokumentasi dengan lengkap.
"Panitia sangat berterima kasih kepada penari, guru dan orangtua mereka yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia," kata Sekretaris Jendral Inasgoc, Eris Herriyanto dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/9/2018).
"Kerja keras dan penampilan penari tidak bisa dinilai dengan apa pun, tetapi apa yang telah dilakukan akan selalu abadi di hati dan benak seluruh rakyat Indonesia juga dunia," tambahnya.
6. Pemprov Ikut Awasi
Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto memberikan tanggapan terkait honor para penari Ratoeh Jaroeh di opening Asian Games 2018 yang dikabarkan bermasalah.
Diketahui honor yang sebelumnya telah dijanjikan belum sampai ke tangan para penari. Padahal pihak Inasgoc sudah serahkan ke pihak sekolah.
Bowo mengira pihak sekolah bisa saja tak mengetahui bahwa uang operasional tersebut rupanya sudah dikirimkan lantaran Inasgoc tidak mengkonfirmasi dulu.
"Mestinya dari Inasgoc kan memberitahu kepada Disdik juga kalau memang seperti itu. Kami memang sudah konfirmasi, bahwa katanya baru cair itu hari Senin kemarin dari Inasgoc," ujar Bowo Irianto di Gedung Dinas Teknis, Rabu (19/9/2018).
Saat ini ia sedang meminta data dari pihak INASGOC sekolah mana saja yang sudah diberikan uang operasional tersebut. Sehingga pihak Pemprov DKI Jakarta sendiri bisa segera menelusuri apabila benar terjadi permasalahan atau tidak.
"Makanya l kami sedang meminta data kepada INASGOC, sekolah mana saja yang mereka transfer. Sehingga kami bisa membantu untuk menelusuri. Kan begitu. Sementara (ini) kita nggak tahu. Kita menunggu," kata Bowo. (*)