Asian Games 2018
6 Fakta Polemik Bayaran Penari Asian Games 2018, Bukan Uang Honor hingga Penjelasan Sekolah
Beberapa siswa Penari Ratoe Jaroe Aceh pada Pembukaan Asian Games 2018 angkat bicara dan mengaku belum menerima pembayaran dari aksinya.
Editor: Lailatun Niqmah
S menerangkan, ia dan 82 teman lainnya ogah menerima tawaran dari pihak sekolah.
Ia serta teman-temannya ingin mendapatkan honornya dalam bentuk tunai.
"Kami maunya uang tunai. Enggak mau jalan-jalan. Malahan katanya dana honor untuk membuat jaket. Enggak mau. Maunya tunai. Itu hak kami. Selama belasan hari, latihan menari dan itu dibayar per harinya," katanya.
3. Penjelasan Sekolah
Pihak SMA 23 Jakarta adalah sekolah dari siswi yang ceritanya menjadi viral soal honor tersebut memberi respon.
Edi Susilo, Wakil Kesiswaan SMA 23 Jakarta menegaskan pihak sekolah baru menerima transferan ketiga dari pihak Lima Arus selaku Event organizer yang menangani Asian Games pada malam kemarin.
"Pihak sekolah itu baru diberitahu ada transferan dari Lima Arus itu semalam. Karena kan kita berhubungannya melalui Lima Arus enggak terlibat langsung ke INASGOC," kata Edi saat ditemui di SMA 23 Jakarta, Rabu (19/9/2018) dikutip dari Warta Kota.
Edi mengatakan pihak Lima Arus memang telah melakukan kesepakatan dengan para siswi dan pihak sekolah terkait uang yang akan diberikan.
Total ada 83 siswi SMA 23 Jakarta yang menjadi penari Ratoh Jaroe terdiri dari 75 penari inti dan 8 penari cadangan.
4. Bukan Uang Honor, Tapi Operasional
Dalam kesepakatan itu, ia menyebut uang tersebut bukanlah uang honor melainkan uang operasional selama para siswi berlatih menjelang Asian Games.
"Memang ada perjanjian kita akan dikirim uang selama tiga kali. Namun didalam perjanjian itu sama sekali tidak ada kata-kata honor, hanya operasional," ujar Edi menambahkan.
"Yang ada itu hanya uang operasional yang sekolah gunakan untuk biayai seluruh kegiatan siswi saat latihan menari. Misalnya untuk uang transportasi, makan, sewa kendaraan, dan itu semua kami yang bayar pakai uang operasional itu. Jadi engga ada sama sekali yang namanya uang honor," tambahnya.
Edi mengatakan, rencananya paling lambat pada Jumat (21/9/2018) pihak sekolah akan memberikan sisa uang operasional itu ke siswi-siswinya.
"Paling lambat Jumat kami akan kasih uangnya, tapi tentunya setelah kami potong dengan uang operasionalnya mereka yang selama latihan di Senayan, Jakarta Pusat. Karena memang uang itu adalah uang operasional bukan uang honor," kata Edi.