Rizal Ramli: Dulu Menteri Perdagangan Enggak Boleh Seenaknya
Mantan Menteri Keuangan, Rizal Ramli angkat bicara soal kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
"Kami memproyeksikan, impor akan sedikit menurun, sehingga mempengaruhi apakah itu di sisi investasi maupun konsumsi," kata Sri Mulyani usai rapat bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (13/9/2018).
• Amerika Serikat akan Rilis Data Inflasi, Analis Perkirakan Rupiah Kembali Melemah
Melemahnya impor menurut Sri Mulyani, jika terus berlangsung hingga tahun 2019, bisa berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah melalui tahapan pembahasan Rancangan APBN 2019 menargetkan pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 sebesar 5,3 persen.
"Kami tetap pada pemikiran growth (2019) di 5,3 persen dan kami akan tetap menjaga seluruh komponen, baik dari sisi agregat demand-nya maupun supply-nya," kata Sri Mulyani
"Namun, downside risk yang kami sampaikan ke dewan adalah kalau terjadi dinamika ini, kemungkinan akan menekan pertumbuhan ke 5,15 persen," tutur dia menambahkan.
Untuk mengantisipasi risiko tersebut, langkah yang dapat ditempuh adalah terus menggenjot ekspor guna mengimbangi pelemahan impor.
Meski impor sempat tumbuh tinggi beberapa waktu belakangan, pelemahan impor ke depan akan berdampak pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan, terutama dalam hal kinerja industri Tanah Air.
• Imbas Pelemahan Rupiah, Sri Mulyani: Bukan pada Utangnya, namun pada Defisit Transaksi Berjalan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga akhir Juli 2018, porsi impor paling banyak ada pada kategori bahan baku (75 persen), disusul dengan barang modal (16 persen), dan barang konsumsi (9 persen).
Pertumbuhan impor bahan baku sampai akhir Juli 2018 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year) sebesar 23,1 persen, barang modal sebesar 30,1 persen, serta barang konsumsi 27 persen.
"Faktor impor makin rendah, kami harapkan ekspor bisa makin tinggi sehingga momentum growth-nya cukup positif.
Namun, harus diwaspada dari sisi growth investasi yang selama ini kami harapkan bisa tumbuh di atas 7 persen," ujar Sri Mulyani. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)