Kemungkinan Harga BBM Naik karena Pelemahan Rupiah, Andi Arief: Jangan Ada Air Mata Buaya
Andi Arief memberikan tanggapannya soal kemungkinan naiknya harga BBM sebagai dampak pelemahan mata uang rupiah.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief memberikan tanggapannya soal kemungkinan naiknya harga BBM sebagai dampak pelemahan mata uang rupiah.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui laman Twitternya, @AndiArief__ pada Selasa (4/9/2018).
Cuitan tersebut merupakan sindiran kepada kader partai yang disebutnya 'main sinetron' karena menangis saat kenaikan BBM dulu.
"Kalau harga BBM dinaikkan Jokowi, saya pastikan tidak ada kader demokrat yang main sinetron nangis seperti yang sebelah sana lakukan dulu.
Kita cuma mau tahu apa kompensasinya ke Rakyat yg terkena dampak.
BBM naik, jangan ada air mata buaya.
Tumpahkan air mata sebanyak-banyaknya. Siapa tahu toko sebelah memerlukan stuntman sebelum BBM naik," tulis Andi Arief.
• Merespon Kondisi Perekonomian Indonesia, Kebijakan Impor akan Direvisi

Sebelumnya Diwartakan Tribunnews.com, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Handi Risza mengatakan pelemahan mata uang rupiah akan berdampak pada naiknya harga BBM.
Menurut Handi, hal tersebut disebabkan oleh impor minyak mentah Indonesia pada Januari 2018 tercatat sebesar 573,6 juta dolar AS.
Jumlah tersebut naik signifikan sebesar 95,63 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year on year), 293,2 juta dolar AS.
"Kalau BBM naik sudah pasti TDL akan ikut naik. Angka inflasi untuk volatile food relatif tinggi," kata Handi, Selasa (4/9/2018) sore.
Sekretaris Bidang Ekonomi Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuintek-LH) DPP PKS ini menjelaskan, melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS juga akan berimbas pada kegiatan ekonomi satu sama lain.
• Jubir PSI Dedek Prayudi: Indonesia Bukan Sedang Krisis Ekonomi, tapi Darurat Korupsi
"Hampir semua produk barang dan jasa yang berasal dari barang impor akan ikut naik. Obat-obatan impor, sparepart impor, barang-barang elektronik impor akan naik," jelas Handi.
Selain itu, tambahnya, pakan ternak dan vaksin ternak akan ikut naik sehingga mengakibatkan naiknya harga telur dan daging ayam.
Karenanya, Handi pun mengimbau pemerintahan Jokowi-JK agar lebih serius mengurus persoalan ekonomi negara.
"Kita mengimbau agar Jokowi serius menangani ekonomi. Ini sudah menjadi persoalan bangsa dan negara. Sebaiknya kita mendorong agar tercipta kondisi yang kondusif untuk perbaikan ekonomi ke depan. Kalau kita krisis dampaknya ke seluruh bangsa dan yang rugi kita semua," ujar Handi. (TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)