Pemilu 2019
Prabowo Rajin Kritisi Jokowi soal Ekonomi, Sekjen PDIP: Karena Jurus Itu yang Bisa Dilakukan
Hasto mengatakan jika seringnya Prabowo mengkritik Joko Widodo (Jokowi) di bidang ekonomi karena hanya itu yang bisa dikritisi.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
Bahkan pasangan Prabowo-Sandi, dikabarkan sudah meminta mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanudin Abdulah dan Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier untuk menjadi tim ekonominya.
Anggawira, Fungsionaris DPD Partai Gerindra mengatakan, sejauh ini ada beberapa nama sudah dikumpulkan.
• KNKT Akan Investigasi 14 Barang Bukti untuk Temukan Penyebab Jatuhnya Pesawat Dimonim
“Sudah ada pembentukan tim ekonomi, sedang dibahas, ada Burhanudin Abdulah, Fuad Bawazier, tokoh-tokoh senior, dan dari yang muda juga ada saya,” ujarnya.
Hanya, kata Angawira, para tokoh tersebut masih belum membahas soal visi dan misi ekonomi sang calon presiden.
Nama-nama tersebut juga belum dikukuhkan secara resmi, karena masih dalam tahap penyusunan.
Selain dua orang itu, ekonom dari partai pengusung yaitu PAN dan PKS juga akan dilibatkan.
"Ada nama seperti Drajad Wibowo dari PAN dan dari PKS juga saya lihat ada ekonom-ekonom yang bagus juga,” ujarnya.
Dia menyebut, sejauh ini Prabowo-Sandiaga konsen terhadap pembangunan ekonomi.
Bahkan ini kerap menjadi isi pidato Sandiaga di setiap kesempatan.
• Larang Gunakan Istilah Cebong dan Kampret, Ridwan Kamil: Bangsa Kita Punya Adab
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, satu di antara kritikan Prabowo soal isu ekonomi adalah penyataannya jika tidak ada lagi Indonesia di tahun 2030 pada scenario writing pihak asing,
"Jadi di luar negeri itu ada scenario writing, yang nulis itu ahli-ahli intelijen strategis. Dibuka dong, baca dong," ujar Prabowo di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (22/3/2018), yang dikutip dari Kompas.com.
Prabowo ingin menyampaikan skenario tersebut sebagai sebuah peringatan bagi pemerintah Indonesia untuk tidak menganggap enteng berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, seperti kemiskinan, kesenjangan ekonomi, penguasaan sumber daya, hingga persoalan lingkungan.
Lebih lanjut ia mengatakan, masih banyak pihak asing yang hingga kini berusaha mengganggu kedaulatan Indonesia, seperti pada masa penjajahan di masa lalu.
"Sesudah perang kemerdekaan mereka tetap Indonesia mau dipecah dari dulu selalu. Nah ini sekarang masih ada tulisan seperti itu bahwa Indonesia ini oleh ahli masih dianggap tahun 2030 udah tidak ada lagi," ujarnya. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)