PM Singapura Surati Jokowi soal Tragedi Gempa di Lombok Timur: Kami Siap Membantu dengan Cara Apapun
Dalam postingan akun kedutaan besar Singapura dikatakan jika surat tersebut berisi ucapan bela sungkawa dari PM Singapura atas insiden gempa ini.
Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mengirimkan surat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai tragedi bencana gempa bumi yang melanda Lombok pada Minggu (29/7/2018) lalu.
Dilansir TribunWow.com, surat tersebut kemudian diunggah oleh akun Facebook resmi Singapore Embassy in Jakarta @SingaporeEmbassyJkt pada Selasa (31/7/2018).
Dalam postingan, dikatakan jika surat tersebut berisi ucapan bela sungkawa dari PM Singapura atas insiden gempa ini.
• Sindir Rumah Sebelah yang Pecah Kongsi soal Cawapres, Ruhut: Jangan sampai Keluarkan Kata Munafik
Singapura pun menyatakan siap membantu Indonesia dengan cara apapun terkait tragedi gempa yang menewaskan belasan orang itu.
Berikut petikan suratnya yang ditulis dalam bahasa Inggris.
"Presiden Jokowi yang terhormat,
Saya sangat sedih dengan berita gempa bumi di Lombok, NusaTenggara Barat yang telah mengakibatkan orang kehilangan jiwa, luka-luka dan kehancuran.
Atas nama rakyat Singapura, saya menyampaikan belsungkawa sepenuh hati kepada Indonesia dan keluarga korban bencana.
Pemikiran kami adalah saat ini orang-orang Indonesia menghadapi masa sulit, dan saya berharap yang terluka segera sembuh.
Singapura siap membantu Indonesia dengan cara apapun yang kami bisa.
Dengan hormat,
Lee Hsien Loong
Yang terhormat Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia," tulis akun kedutaan besar Singapura itu.
• Politisi Demokrat Andi Arief: Kalau SBY Tidak Berjuang untuk AHY Sama Juga Khianati Kehendak Rakyat
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok, Bali dan Sumbawa pada Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 WIB.
Lokasi gempa terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km.
Hingga Minggu siang pukul 12.00 WIB, tercatat telah terjadi 104 kali gempa susulan dengan kekuatan hingga 5,7 SR.