Pilpres 2019
Sindir 'Rumah Sebelah' yang Pecah Kongsi soal Cawapres, Ruhut: Jangan sampai Keluarkan Kata Munafik
Mantan anggota DPR Ruhut Sitompul melontarkan sindiran kepada rumah sebelah yang ia anggap mulai pecah kongsi soal siapa cawapresnya.
Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ruhut Sitompul melontarkan sindiran kepada rumah sebelah yang ia anggap mulai pecah kongsi soal siapa cawapresnya.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @ruhutsitompul yang diunggah pada Selasa (31/7/2018).
Ruhut Sitompul mengatakan jika mereka mulai saling tuding.
Meski demikian, Ruhut mengingatkan agar mereka tidak sampai mengeluarkan kata-kata yang munafik kepada sesama teman perjuangan.
Menurut Ruhut Sitompul, hati boleh panas, tetapi kepala tetap dingin.
• Politisi Demokrat Andi Arief: Kalau SBY Tidak Berjuang untuk AHY Sama Juga Khianati Kehendak Rakyat
"Belum kerja sudah mulai Pecah Kongsi di Rumah sebelah siapa Cawapresnya ? dgn saling menuding ha ha ha emang enak, tapi janganlah sampai mengeluarkan Kata2 Munafik sesama Teman Perjuangan,
“Hati boleh Panas Kepala tetap Dingin” #2019 Mohon Pak JOKOWI 1X Lagi MERDEKA," tulis Ruhut Sitompul.
• Tak Disorot Kamera, Najwa Shihab Ungkap Fakta Terbaru Sel Palsu Setya Novanto

Diberitakan sebelumnya, kubu Prabowo Subianto kini masih menggodok sejumlah nama yang tepat mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra sebagai cawapres.
Sebelumnya, muncul beberapa nama yang menguat sebagai cawapres Prabowo, seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), 9 kader PKS (Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Al Muzzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera), hingga Zulkifli Hasan.
Kemudian, dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Bangsa yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) muncul beberapa nama tokoh cawapres yang direkomendasikan untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Dalam forum yang digelar sejak Jumat lalu tersebut, GNPF merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden.
• Ustaz Abdul Somad-Salim Segaf Saling Tunjuk Jadi Cawapres, Tifatul Sembiring: Politik yang Santun
"Peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan Prabowo Subianto-Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Ketua Umum GNPF, Yusuf Martak, di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Minggu, (29/7/2018), dikutip dari Tribunnews.
Diberitakan Kompas.com, setelah acara tersebut, Prabowo menggelar pertemuan dengan Demokrat pada Senin (30/7/2018) pagi di kediaman Prabowo Subianto.
Pertemuan tersebut sekaligus pertemuan balasan lantaran sebelumnya, Prabowo menyambangi kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (24/7/2018), sekitar pukul 19.15 WIB.
Dari hasil pertemuan di kediaman Prabowo, dua partai sepakat untuk berkoalisi.