Pilpres 2019
Minta Jokowi Umumkan Cawapres, Wasekjen Demokrat: Bila Figurnya Tepat, Bukan Mustahil Kami Mendukung
Rachland Nashidik memberikan pendapat terkait calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
"Itu sebabnya saya selalu mengatakan, kalau ingin mendekati koalisi Pak Jokowi ya, jangan kalkulatif, jangan transaksional. Utamakan komitmen dulu, niat tulus dulu. Niat tulus melahirkan komitmen jadi hulunya niatan dulu," kata Hendrawan.
"Terus bergerak ke hilir pelan-pelan. Nah, tadi malam Pak SBY menyebut di hilirnya, harus ada mutual trust, mutual respect. Kami bicaranya hulu, yaitu niatan yang tulus dan komitmen," lanjut dia.
SBY sebelumnya melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan AHY pun ikut hadir.
Seusai pertemuan, SBY mengaku bahwa banyak rintangan dan hambatan dalam komunikasi dengan Jokowi.
• Tanggapi Pertemuan SBY-Prabowo, Ferdinand: Di Dada Mereka Ada Sapta Marga, di Hati Ada Merah Putih
"Saya menjalin komunikasi dengan Pak Jokowi hampir satu tahun untuk menjajaki kemungkinan kebersamaan dalam pemerintahan. Pak Jokowi juga berharap Demokrat di dalam, tetapi kami menyadari banyak rintangan dan hambatan," kata SBY seusai bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (24/7/2018) malam.
Sebaliknya, menurut SBY, peluang koalisi Demokrat dan Gerindra terbuka.
Kedua parpol akan membahas lebih detail koalisi tersebut.
SBY sudah menegaskan bahwa bagi Demokrat, posisi cawapres bukan harga mati.
Senada disampaikan Prabowo. SBY, menurut dia, tidak memaksa agar AHY bisa menjadi cawapres. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)