Kasus Terorisme
5 Fakta Pertemuan Risma dan 7 Anak Pelaku Teror Bom: Suka Berdebat hingga Tidak Bisa Diadopsi
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjenguk anak-anak pelaku terorisme di Surabaya-Sidoarjo, Selasa (12/6/2018).
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
"Tadi Ais cerita macam-macam, dia ternyata juara pencak silat Jawa Timur. Tadi saya beri buku, lalu ada satu anak pelaku di Manukan itu biar main bola. Ais sudah ceria meski tangannya patah sebelah kanan," kata Risma, saat ditemui di Polda Jatim.
Risma mengatakan Ais terlihat senang karena punya banyak teman.
Saat bertemu Risma, Ais tidak menyampaikan keinginan apapun.
Dia hanya tersenyum malu.
• Jokowi Angkat Bicara tentang Wacana Pencapresan Amien Rais
3. Ada anak yang masih suka berdebat
Dari pertemuan tersebut, Risma mengatakan masih ada anak yang masih suka mendebat.
"Ada satu, yang saya agak jelaskan dikit," tambah Risma, yang sudah tahu sebelumnya sebagian anak bomber ada yang masih suka mendebat.
Selama anak-anak bomber di RS Bhayangkara, Wali Kota Risma mengaku sudah mengupayakan yang terbaik, dengan memberikan pendampingan psikolog.
Karena kondisi mereka yang suka berdebat soal Agama, Risma akhirnya meminta bantuan Psikolog dari Universitas Sunan Ampel Surabaya (UINSA) untuk bekerjasama.
"Saya carikan dari UINSA yang ngerti dalil-dalil, jadi tandem. Tadi juga menjelaskan pakai dalil, misalnya senyum dalilnya apa, baik hati dalilnya apa, senyum dalilnya apa. Anak-anak itu terlihat lebih bisa menerima," cerita Risma.
• Kata Ferdinand Hutahaean saat AHY Dituding Jadi Calon Presiden karena SBY
4. Tidak bisa adopsi
Risma mengaku tak bisa mengadopsi anak-anak bomber, yang juga jadi korban pemahaman radikal para orangtua mereka.
Risma mengungkapkan ini karena persoalan yang menimpa mereka bukan hal yang mudah dan sederhana.
"Nggak bisa karena ini terus terang berat penanganannya, salain itu juga terkait keamanan mereka, makanya kita nggak berani. Di awal kita dengar mereka juga akan dibunuh, jadi makanya kita rahasiakan (lokasi rehabilitasinya) jangan dibuka," kata Risma.
• Efek Psikologis Jika Sering Ditanya Kapan Nikah saat Kumpul Keluarga
5. Ditangani Kemensos
Lebih lanjut anak-anak bomber akan ditangani Kementerian Sosial RI.
Diharapkan nantinya anak-anak bisa kembali ke kehidupan mereka bersama keluarga.
Mengingat beberapa anak masih memiliki anggota keluarga lain.
Seperti Ais yang masih memiliki nenek.
"Neneknya masih ada, kalau bisa ya kembali ke keluarga cuma kan kita lihat kondisinya," tambah Risma. (*)