Breaking News:

Kasus Terorisme

5 Fakta Pertemuan Risma dan 7 Anak Pelaku Teror Bom: Suka Berdebat hingga Tidak Bisa Diadopsi

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjenguk anak-anak pelaku terorisme di Surabaya-Sidoarjo, Selasa (12/6/2018).

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Warta Kota/Henry Lopulalan
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini usai kosultasi soal pengelolaan Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2014). 

TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjenguk anak-anak pelaku terorisme di Surabaya-Sidoarjo, Selasa (12/6/2018).

Pertemuan Risma dan anak-anak pelaku terorisme berlangsung di Crisis Center Anggrek 20 RS Bhayangkara Surabaya.

Ada 7 anak yang ditemui oleh Risma. Salah satunya adalah Ais (8), anak pelaku bom Kantor Polrestabes Surabaya.

Sebelumnya, Ais memang berkeinginan untuk bertemu Risma.

Keinginan tersebut disampaikan oleh Ais kepada psikolog yang merawatnya.

Dirangkum oleh TribunWow.com dari TribunJatim.com, berikut ini fakta-fakta dari pertemuan tersebut.

4 Fitur Whatsapp yang Berguna untuk Hadapi Kemacetan Mudik, Keluarga Tak Lama Menunggu!

1. Komentar Risma usai pertemuan

Risma tak sendiri bertemu dengan ketujuh anak pelaku terorisme.

Ia ditemani oleh Kombes Pol Rudi Setiawan dan Kapolrestabes Surabaya.

Ditemui awak media usai pertemuan, Risma menceritakan hasil pertemuannya dengan ketujuh anak tersebut.

Sama halnya dengan kebanyakan orangtua, Risma berharap anak-anak yang juga korban pemahaman radikalisme orangtuanya ini, tumbuh normal.

"Tadi saya sampaikan kalau banyak teman, banyak saudara senang bisa bermain dan belajar bersama-sama, ya mereka bilang betul. uda kepingin sekolah juga," pesannya.

Amien Rais Pernah Jadi Capres Tahun 2004, Bersaing dengan SBY dan Megawati

2. Ais juara pencak silat

Risma juga mengatakan bahwa Ais adalah seorang anak yang berprestasi.

Ia tercatat sebagai juara pencak silat di Jawa Timur.

"Tadi Ais cerita macam-macam, dia ternyata juara pencak silat Jawa Timur. Tadi saya beri buku, lalu ada satu anak pelaku di Manukan itu biar main bola. Ais sudah ceria meski tangannya patah sebelah kanan," kata Risma, saat ditemui di Polda Jatim.

Risma mengatakan Ais terlihat senang karena punya banyak teman.

Saat bertemu Risma, Ais tidak menyampaikan keinginan apapun.

Dia hanya tersenyum malu.

Jokowi Angkat Bicara tentang Wacana Pencapresan Amien Rais

3. Ada anak yang masih suka berdebat

Dari pertemuan tersebut, Risma mengatakan masih ada anak yang masih suka mendebat.

"Ada satu, yang saya agak jelaskan dikit," tambah Risma, yang sudah tahu sebelumnya sebagian anak bomber ada yang masih suka mendebat.

Selama anak-anak bomber di RS Bhayangkara, Wali Kota Risma mengaku sudah mengupayakan yang terbaik, dengan memberikan pendampingan psikolog.

Karena kondisi mereka yang suka berdebat soal Agama, Risma akhirnya meminta bantuan Psikolog dari Universitas Sunan Ampel Surabaya (UINSA) untuk bekerjasama.

"Saya carikan dari UINSA yang ngerti dalil-dalil, jadi tandem. Tadi juga menjelaskan pakai dalil, misalnya senyum dalilnya apa, baik hati dalilnya apa, senyum dalilnya apa. Anak-anak itu terlihat lebih bisa menerima," cerita Risma.

Kata Ferdinand Hutahaean saat AHY Dituding Jadi Calon Presiden karena SBY

4. Tidak bisa adopsi

Risma mengaku tak bisa mengadopsi anak-anak bomber, yang juga jadi korban pemahaman radikal para orangtua mereka.

Risma mengungkapkan ini karena persoalan yang menimpa mereka bukan hal yang mudah dan sederhana.

"Nggak bisa karena ini terus terang berat penanganannya, salain itu juga terkait keamanan mereka, makanya kita nggak berani. Di awal kita dengar mereka juga akan dibunuh, jadi makanya kita rahasiakan (lokasi rehabilitasinya) jangan dibuka," kata Risma.

Efek Psikologis Jika Sering Ditanya Kapan Nikah saat Kumpul Keluarga

5. Ditangani Kemensos

Lebih lanjut anak-anak bomber akan ditangani Kementerian Sosial RI.

Diharapkan nantinya anak-anak bisa kembali ke kehidupan mereka bersama keluarga.

Mengingat beberapa anak masih memiliki anggota keluarga lain.

Seperti Ais yang masih memiliki nenek.

"Neneknya masih ada, kalau bisa ya kembali ke keluarga cuma kan kita lihat kondisinya," tambah Risma. (*)

Sumber: Tribun Jatim
Tags:
Tri RismahariniBom SurabayaTerorisme
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved