10 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Riau: Rakit Bom di Kampus hingga Tanggapan Rektor
Nandang memberi kesaksian bahwa daya ledak 4 bom yang ia temukan diperkirakan setara dengan bom yang diledakkan di Gereja Surabaya.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Topik mengenai isu terorisme yang berada di dalam lingkungan akademik masih menjadi perbincangan hangat sejumlah kalangan.
Sebelumnya, Tim Densus 88 melakukan penggeledahan di Kampus Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018) pada siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat penggeledahan, sekitar gedung dengan radius sekitar 15 hingga 20 meter disterilkan.
Puluhan anggota dari Satuan Brimob yang bersenjata lengkap pun bersiaga di sekitar lokasi.
Termasuk sejumlah kendaraan taktis juga standby.
Dari penggeledahan, sejumlah barang, empat bom siap pakai, dan tiga terduga teroris diamankan.
ketiga terduga teroris yang ditangkap tiga orang tersebut masing-masing berinisial Z, K, dan D.
• Politisi PKS Refrizal: Logika Mahfud MD Nggak Nyambung Gara-gara Balik Kanan Dukung Rezim
Berikut fakta penggeladah dari Universitas Riau dan penangkapan tiga teruduga teroris yang dikutip dari Tribun Pekanbaru:
1. Rakit Bom di Kampus
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang mengatakan ketiga teroris tersebut merakit bom di gelanggang mahasiswa kampus Fisip Universitas Riau.
"Bom dirakit di gelanggang mahasiswa," kata Nandang saat memberikan keterangan.
2. Pelaku Merupakan Alumni
Kapolda Riau, Nandang mengatakan, ketiga terduga teroris berinisial J alumni 2005, D alumni 2002 dan K alumni 2004.
"Jumlahnya 3 orang (terduga teroris). Mereka bukan mahasiswa, tetapi sudah alumni," kata Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Sabtu malam.
3. Busur Panah dan Senapan Angin
Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri menyita empat bom siap pakai dalam penggerebekan.
Selain 3 buah bom rakitan, polisi juga menyita 8 bungkus serbuk berbagai jenis yang mudah terbakar, 2 busur panah beserta 8 anak panah serta 1 senapan angin.
"Bom ini siap diledakkan. Tapi sudah dijinakkan oleh Jihandak," kata Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Sabtu malam.
4. Target Lokasi
Berdasarkan keterangan pelaku, lanjut Nandang, bom tersebut rencananya akan diledakkan di kantor DPRD Riau dan DPR RI.
"Kita belum tau kapan mau diledakkan oleh pelaku sementara masih kita dalami motifnya," ujar Nandang.
• Rustam Ibrahim: Tidak Masuk Akal, Kader Partai Berlabel Agama Kerjaannya Memfitnah, Hoax, dan Bohong
5. Daya Ledaknya Setara Bom Surabaya
Melanjutkan, Nandang memberi kesaksian bahwa daya ledak 4 bom yang ia temukan diperkirakan setara dengan bom yang diledakkan oleh terduga teroris di salah satu gereja di Surabaya silam.
6. Menyisir Sejumlah Fakultas
Selain menggeledah gelanggang mahasiswa, petugas juga menyisir sejumlah fakultas.
Penggeledahan tersebut membuat heboh para penghuni kampus.
Bahkan Gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus FISIP pun dipasangi garis polisi pada Sabtu silam.
7. Jaringan Belum Diketahui
Saat ditanyai perihal jaringan ketiga terduga pelaku, Nandang menyebutkan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman dan pengembangan lebih lanjut.
"Dia afiliasinya ke mana, nanti akan kita kembangkan lebih lanjut," paparnya.
8. Identitas Terduga
Mereka diketahui juga merupakan alumni FISIP UR.
Diantaranya D dari jurusan Administasi Publik angkatan 2002, K dari jurusan Komunikasi angkatan 2004, dan Z Ilmu Pariwisata angkatan 2005.
Ketiga pelaku diketahui berasal dari Kampar, Inhu, dan ada yang tinggal di sekitar kampus.
• Diskusi Arti Pemerintah & Penguasa,Hidayat Nur Wahid Tantang Sudjiwo Tedjo Ciptakan Terminologi Baru
9. Dua Minggu Pengintaian
Nandang mengatakan pihaknya sudah mencium rencana untuk meledakkan bom tersebut jauh-jauh hari.
"Kita sudah memperoleh data awal yang akurat (terkait aktivitas ketiganya). Sudah dua minggu ini dilakukan pengintaian. Rencana Jumat akan ditangkap, tapi karena tidak memungkinkan, baru Sabtu ini dilakukan penangkapan," ujar Kapolda Riau.
10. Tanggapan Rektor
Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi mengaku sangat menyayangkan terkait penangkapan terduga teroris yang ada di kampusnya.
Dirinya mengaku sama sekali tak menaruh curiga.
"Selama ini tidak ada hal yang mencurigakan selama ini. Apalagi yang kegiatannya mengarah ke aksi terorisme. Kami civitas akademika sangat mengutuk ini," kata Aras dikutip dari Tribun Pekanbaru.
Aras melanjutkan, pihaknya sangat tidak mentolerir adanya kegiatan aktivitas yang berbau terorisme semacam itu. (*)