Diskusi Arti Pemerintah & Penguasa,Hidayat Nur Wahid Tantang Sudjiwo Tedjo Ciptakan Terminologi Baru
Budayawan Sudjiwo Tedjo menagku merasa prihatin atas beberapa makna yang melenceng dari arti harfiah sebuah kata.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo menagku merasa prihatin atas beberapa makna yang melenceng dari arti harfiah sebuah kata.
Menurutnya antara teori dan kenyataan sangatlah berbeda.
Sebagai contoh, dirinya mengambil kata 'pemerintah'.
Menurutnya, pemerintah memiliki arti tukang perintah.
Hal ini menurutnya melenceng dari akal sehatnya.
• Bertemu dengan Prabowo dan Habib Rizieq di Mekah, Amien Rais Beberkan Doa yang Dipanjatkan Bersama
Berikut tulisan Sudjiwo Tedjo yang ditulis dalam akun Twitter pribadinya, @sudjiwotedjo.
@sudjiwotedjo: Negara dan Government bisa dibedakan di atas kertas. Di atas bumi keduanya susah dibedakan.
Apalagi kalau secara UU kepala Government-nya merangkap jd Kepala Negara.
(Sejak thn 90-an aku menghindari kata "Pemerintah" krn artinya "Tukang Perintah", ini melenceng dr akal sehatku).
Menanggapi ucapan Sudjiwo Tedjo, Hidayat Nur Wahid memberikan komentar.
Wakil Ketua MPR tersebut setuju atas apa yang diucapkan Sudjiwo Tedjo.
Menambahkan, Hidayat Nur Wahid memberikan contoh kalimat lain yakni 'penguasa' yang artinya suka berkuasa.
• Denny Siregar: Kalau Saya Jadi Jokowi, Akan Temui Amien Rais di Rumahnya Agar Mendapat 2 Kemenangan
Terakhir, dirinya menantang Sudjiwo Tedjo untuk membuat terminologi baru yang korelatif dengan rakyat yang aslinya dari bahasa Imam Syafii.
@hnurwahid: Iya Gus, di negeri demokratis ini selain “pemerintah” yang suka perintah, ada lagi sebutan “penguasa” yang suka berkuasa.
Padahal relasinya dengan “rakyat” yg berdaulat.
Apa nggak Njenengan ciptakn terminologi baru yang korelatif dengan “rakyat” yang aslinya dari bhsnya Imam Syafii yaitu “raiyyah”?
(TribunWow/Dian Naren)