Rustam Ibrahim: Tidak Masuk Akal, Kader Partai Berlabel Agama Kerjaannya Memfitnah, Hoax, dan Bohong
Direktur LP3ES Rustam Ibrahim memberikan kritikannya terhadap partai-partai yang berlabel agama di Indonesia.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Direktur LP3ES Rustam Ibrahim memberikan kritikannya terhadap partai-partai yang berlabel agama di Indonesia.
Rustam berharap mendapatkan sosok pemimpin yang akhlakul karimah dari parpol tersebut.
Namun justru yang didapat Rustam adalah kekecewaan lantaran dirinya menilai selama ini yang ditemui justru tindakan buruk seperti korupsi, berbohong, menyebarkan fitnah dan hoax hingga hate speech.
Dirinya mengakui setuju dengan pendapat dari alm. Nurcholish Madjid yang menolak terhadap partai islam.
Menurutnya, hal ini baik demi mencegah agama diperalat.
• Perawat Razan Al-Najjar Tewas Ditembaki Tentara Israel Mencuri Perhatian Dunia, Simak Fakta-faktanya
Hal ini ia tuliskan dalam akun media sosial twitter pribadinya, @RustamIbrahim.
@RustamIbrahim: Dari partai memakai label agama, sy mengharap sesuatu yg lebih dari pemimpin2nya, yakni akhlakul karimah.
Bukan saja tidak korup, tapi juga tidak berbohong, menyebar hoax untuk tujuan politik.
Makanya saya setuju alm. Nurcholish Madjid "Islam yes, Partai Islam no". Agar agama tidak diperalat
Tak hanya sampai di situ, dirinya pun mengritik sikap kader dalam parpol yang namanya tak disebutkan.
Dirinya mengutuk tindakan-tindakan buruk karena menurutnya bertentangan dengan agama.

Kicauan Rustam (Twitter)
• Bertemu dengan Prabowo dan Habib Rizieq di Mekah, Amien Rais Beberkan Doa yang Dipanjatkan Bersama
Terakhir, dirinya menyerukan untuk menyuarakan kebenaran dalam menepis fitnah dan hoax.
Rustam menantang untuk oknum-oknum tersebut dapat membuktikannya dengan fakta-fakta dan angka.
@RustamIbrahim: Sekarang ini dengan mudah mengatakan pemimpin yang baik disebut zalim, pemimpin memperhatikan rakyat disebut menyengsarakan, pemimpin demokratis disebut otoriter, harga yang stabil disebut melonjak.
Jangan dibiarkan! lawan dengan fakta dan angka2. Mereka pasti tidak punya
(TribunWow/Dian Naren)