Ferdinand Menyarankan Jokowi Berhenti Menjawab Isu PKI Agar Tak Menjadi Blunder di Pilpres 2019
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyinggung tentang isu yang bisa menjadi blunder untuk Presiden RI, Joko Widodo.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyinggung tentang isu yang bisa menjadi blunder untuk Presiden RI, Joko Widodo.
Isu tersebut adalah tentang PKI (Partai Komunis Indonesia).
Dalam sebuah kicauan, Kamis (31/5/2018) Ferdinand melampirkan sebuah link berita dari portan berita online yang memberitakan bahwa 'Jokowi sedih diisukan PKI'.
• Jokowi Tegaskan Mantan Koruptor Punya Hak jadi Caleg, Rustam: Itu Ketaatan Presiden pada Hukum
Menurut Ferdinand, saat ini Jokowi sudah mulai membangun opini tentang PKI tersebut.
Ia menambahkan, isu PKI tersebut bisa dimainkan saat 2019 nanti.
Namun cara ini dinilai oleh Ferdinand bisa menjadi blunder dan memperbesar pertanyaan rakyat terkait isu PKI tersebut.
Ferdinand menyarankan kepada Jokowi agar berhenti berbicara mengenai isu tersebut.
• Mahfud Sebut Gaji Pejabat Lebih Besar Dibanding BPIP, Alvin Lie: Komponennya Apa Saja, dari Mana?
"Bapak Presiden sudah mulai membangun opini karena sangat mungkin isu ini akan dimainkan 2019 nanti.
Hanya, cara ini bisa blunder dan memperbesar pertanyaan rakyat terkait isu tersebut.
Saran saya, stop bicara isu ini pak Presiden," kicau Ferdinand.
• Habiburokhman: Bila ada Pendukung Jokowi yang Membully Pak Amien, Minta Maaf dengan Tulus
Diberitakan sebelumnya, Jokowi memang kerap diterpa isu miring tentang PKI.
Tak hanya itu, bahkan Jokowi sering diisukan sebagai keturunan etnis tertentu.
Sebanyak isu itu datang, sebanyak itu pula Jokowi menjawab atau mengonfirmasi isu tersebut.
"Saya lahir tahun 1961, PKI itu dibubarkan 1965. Artinya saya masih balita, masih umur 3,5 tahun. Kan enggak mungkin ada balita PKI. Logikanya enggak masuk,” ujar Jokowi saat meresmikan beroperasinya KA Minangkabau Ekspres, Bandara Minangkabau, Senin, 21 Mei 2018 lalu.
Sementara terkait asal orangtua, kata Jokowi, sekarang gampang dicek, sangat mudah, dimana Muhammadiyah ada cabang di Solo, NU ada cabang di Solo, PERSIS ada cabang di Solo, dan semua ormas ada cabang di Solo.