Bom di Surabaya
Aksi Teror Bom di Surabaya, Andi Arief Sesalkan Pernyataan Kapolri Tito Karnavian
Andi Arief menyesalkan keterangan Kapolri Jenderal Tito Karnavian soal penyidikan yang langsung disimpulkan bahwa pelaku anggota ISIS.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
Apakah keluarga kecil itu gerilya kecil ataukah punya kekuatan besar di belakang yang belum tentu ISIS?
Melalui pengungkapan yang jujur dan berdasarkan fakta yang ada maka Polisi dan kemungkinan dibantu tim independen membuka kesempatan meyakinkan publik dan menyimpulkan siapa sebetulnya musuh rakyat dalam teror ini dan bisa hilangkan kecurigaan.
bagi yang me dengar keterangan pak Tito kemaren dibilang pelaku pernah ke syuriah. Jika itu benar sama juga ingin mengatakan tidak ada pengawasan alumni syuriah," tulisnya.
• Azyumardi Azra Kritik soal Revisi UU Antiterorisme, Tenaga Ahli DPR RI: Jangan Cari Kambing Hitam
Setelah cuitan Andi Arief itu beredar, Kapolri langsung mengklarifikasi ucapannya.
Tito mengatakan, data validnya adalah keluarga Dita tidak pernah ke Suriah.
Hanya saja, ada satu keluarga yang mereka jadikan sumber ideologi.
Dimana keluarga yang masih dalam proses identifikasi itu pernah ditangkap di Turki dan dideportasi ke Indonesia.
"Saya klarifikasi soal keluarga Dita, mereka tidak pernah ke Suriah. Hanya saja, ada satu keluarga yang kita cari, yang jadi ideologi (panutan) keluarga Dita," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Senin (14/5/2018) yang dilansir dari Tribunjatim.com.
Diketahui, telah terjadi 3 aksi bom bunuh diri di Surabaya, Minggu (13/5/2018)
Tiga gereja itu adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Surabaya, Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro, Surabaya, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jalan Arjuna.
Pelaku bom bunuh diri di 3 gereja itu merupakan satu keluarga. (TribunWow.com/Woro Seto)
• Balas Cuitan Sudjiwo Tedjo, Hidayat Nur Wahid: Pemerintah yang Minta Tunda Revisi UU Antiterorisme