Mantan Anggota Polisi Dijemput Paksa Usai Diduga Hina Kapolri dan Kapolda Sumut, Berikut Faktanya
Melfin Sihombing awalnya mengaku diolimi oleh kepolisian, di mana gajinya 2,5 tahun terkahir tidak diberikan hingga anaknya putus sekolah.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
maka melalui Bendaharawan Polres Tapanuli Selatan IPDA MARLI PARDEDE hanya memberikan 2(dua) bulan gaji saya yaitu gaji bulan Oktober dan November 2013,
selainnya gaji saya sudah dihentikan di KPPN, sementara saya menemui data dari Kantor Polres Tapanuli Selatan bahwa gaji saya masih berjalan penuh pada thn 2014,
yaitu data PRIMKOPPOLRES TAP. SELATAN "Laporan Tahunan Pengurus Primkoppolres Tap. Selatan Tahun Kerja/buku 2014. (slip gaji dan data primkoppolres tapsel terlampir)," tulis Melfin.
• Viral Transfer Antar Bank Gratis Biaya Admin Lewat Aplikasi Flip Berikut Penjelasan hingga Reviewnya

Pengaduan
Melfin mengatakan jika dirinya telag membuat pengaduan terkait dugaan penggelapan dana dan rekayasa data dan surat pemecatannya.
Meski demikian, Melfin mengaku tidak ada tindak lanjut dari pihak Mabes Polri.
Dugaan Penghinaan
Setelah tak kunjung mendapatkan respon, Melfin tampak memenuhi laman Facebooknya dengan kata-kata yang berisi hinaan untuk institusi kepolisian, Kapolri, Kapolda Sumut, bahkan Indonesia.
Seperti menyebut tidak berperikemanusiaan, rakus, hingga menyebut dengan nama binatang.
"Kapolda sumatera utara baj*****, punya otak, tapi sama seperti otak an****!" tulisnya.
Tak hanya itu, Melfin bahkan mengusulkan aksi membakar bendera merah putih.
"ini bukan suatu ancaman, karena menyangkut keselamatan jiwa beberapa manusia yang HAK dan KEMERDEKAANYA selaku WNI telah di rampas oleh pimpinan tertinggi polri yaitu KAPOLRI,
maka apabila KAPOLRI tidak juga memproses permasalahan ini yang laporanya sudah ada di tangan polri atau mendiam-diamkanya, maka dalam waktu dekat ini,
saya akan usulkan keluar dari WNI dan sekaligus melakukan "AKSI BAKAR BENDERA MERAH PUTIH" yang dimonitor dan diketahui oleh berbagai media," tulis Melfin pada 26 Desember 2017.
Empat Anak Putus Sekolah
Melfin mengungkapkan jika ia, keluarga, serta empat orang anaknya tidak mendapatkan kebutuhan untuk hidup.