Penjelasan Ilmiah Mengapa Media Sosial Bisa Menjadi Sarana untuk Sembunyikan Penyakit Mental
Seiring berkembangnya teknologi khususnya di bidang informasi dan komunikasi, media sosial menjadi salah satu perhatian utama.
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Salah satu alasannya ialah media sosial menghalangi seseorang untuk menemukan bantuan medis jika ia mengidap penyakit mental berkepanjangan.
Seseorang akan terlihat senantiasa tersenyum melalui akunnya, padahal bisa saja hatinya sedang bersedih.
Selain itu, mem-posting atau mengunggah hal-hal yang menyenangkan mungkin saja dapat membuat pengguna lain merasa iri atau kesepian.
Lagi-lagi, ini berpotensi dapat merusak seseorang yang tengah berjuang melawan kecemasan, depresi, dan rasa terisolasi.
Para ahli pun menyarankan kepada para pengguna media sosial untuk mampu menyeimbangkan antara aktivitas online dengan offline.
Jika Moms merasa terlalu banyak menghabiskan waktu untuk media sosial, maka beristirahatlah sejenak.
VIRAL: Dibilang Dungu dan Bebal oleh Kader Gerindra soal Pidato Prabowo, Raja Juli Antoni Angkat Bicara
Sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang lain seperti membaca buku, atau latihan fisik. (*)
Artikel ini telah tayang di Nakita berjudul "Media Sosial Jadi Sarana untuk Menyembunyikan Penyakit Mental? Ini Penjelasannya"