Ngaku Sebal soal Cara Atasi Macet, Hotman Paris: Asal Ngomong, Apa Gampang Pindah ke Angkutan Umum?
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengaku sebal melihat acara siaran TV yang memperlihatkan tentang cara mengatasi kemacetan.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengaku sebal melihat acara siaran TV yang memperlihatkan tentang cara mengatasi kemacetan.
Pantauan TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram @hotmanparisofficial melalui video yang diunggah pada Kmais (15/3/2018).
Dalam video tersebut, Hotman Paris mengaku pejabat atau petugas terkait asal ngomong atau asbun (asal bunti-red) terkait persoalan macet.
Menurut Hotman Paris, memindahkan orang-orang ke angkutan umum bukanlah sebuah solusi yang cukup tepat.
HEBOH! Test Drive Gerobak Motor, Sandiaga Uno Bikin Pengawal Lari-lari, Tonton Videonya!
Hal tersebut lantaran belum dipikirkan bagaimana nasib penumpang setelah turun dari angkutan umum ke tempat tujuannya.
Hotman Paris mengatakan, banyak kasus yang mungkin terjadi, misalnya kecopetan atau perampokan ketika turun dari angkutan umum dan lokasi yang dituju masih harus jalan kaki atau lumayan jauh.
"Menyebalkan menonton siaran TV tentang cara mengatasi kemacetan, banyak orang di TV termasuk petugas yang mengatasi kemacetan asal ngomong, asbun.
Bisnis Update! Resmikan Bank Wakaf Mikro di Banten, Jokowi Soroti Ibu-ibu
Apa gampang pindah ke angkutan umum, terus ke terminal, disuruh ke mana? jalan kaki? trotoar pun gak ada,
Apa kamu mau anak istrimu turun di terminal abis itu dikerjai, dicopet, dirampok, panasnya bukan main, trotoranya gak ada, dari terminal angkutan umum ke kantornya naik apa itu bagaimana?
Gitu lo, problemnya itu fasilitas, habis dari terminal itu naik apa? Gitu lo, jangan asal ngomong," kata Hotman Paris.
POPULER! Ruhut Sitompul: Ormas Mau Bikin Konvensi Cari Capres Lawan Jokowi yang Makin Bersinar, Pada Galau
Postingan tersebut kemudian mendapat beragam komentar dari warganet.
@abdulrumi: @deakaralyn Ibu saya pedagang di pasar. Waktu pulang sesekali naik angkutan umum. Apa ibu saya tidak punya rasa takut? Pasti punya.