Terbuat dari Tanaman Tradisional, Bolehkah Anak-anak Minum Jamu?
Entah itu membuat sendiri, membeli di penjual jamu gendongan, atau membeli jamu instan di warung.
Editor: Wulan Kurnia Putri
Bisa juga digunakan untuk mengobati penyakit karena menurunnya daya tahan tubuh.
Penyakit-penyakit berat sebaiknya minum obat saja yang sesuai dengan resep dokter.
Namun begitu, kita juga tidak boleh terus-terusan minum jamu.
Kalau dalam dua hari, flu masih menyerang, sebaiknya kita periksa ke dokter.
Apakah Ada Efek Samping?
Tentu saja tidak ada, karena jamu dibuat asli dari tanaman.
Jamu juga bisa dibuat dari makanan yang kita makan sehari-hari, misalnya jahe, bawang merah, jeruk nipis, dan lain-lain.
Karena tubuh kita sudah sering mengonsumsi makanan itu, maka saat kita minum jamu, tubuh akan bereaksi seperti biasa saja.
Namun, kalau mau minum jamu tapi dapat obat dari dokter juga, sebaiknya jangan mencampur obat dan jamu.
Karena hal itu malah bisa membahayakan tubuh kita.
Maka itu, usahakan beri jeda satu sampai dua jam setelah minum jamu, baru setelah itu minum obat, atau sebaliknya.
Dosis jamu juga harus diperhatikan.
Misalnya anak-anak usia di bawah lima tahun hanya minum seperempat gelas.
Anak-anak usia enam sampai 12 tahun minum setengah gelas jamu.
Sedangkan untuk anak-anak 12 tahun ke atas minum segelas jamu.