Soal Kartu Kuning Jokowi: Partai Politik Manfaatkan Momentum untuk Kepentingannya?
Sejumlah elit politik turut angkat bicara terkait aksi pemberian kartu kuning untuk Jokowi.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Gafar juga mengaku jika yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa adalah bertemu dengan presiden untuk menyampaikan aspirasi dan keinginannya.
Menanggapi hal itu, Anggota DPR F-PDIP Adian Napitupulu mengatakan jika mahasiswa harus merasakan dan hidup bersama rakyat, jika itu sudah mereka lakukan sebelum memberikan kartu kuning, maka kartu kuning untuk Jokowi bisa mmiliki legitimasi yang kuat.
Baca berita ini: Fahri Hamzah: Pemberlakuan Kembali Pasal-pasal Otoriter Itu Tanda Kita Sedang Dipimpin Orang Bodoh
Membantah hal tersebut, Anggota DPR F - PAN Ahmad Yohan mengatakan jika tak perlu ke Asmat untuk menunjukkan kepedulian dengan Asmat, ibaratnya tak perlu menjadi miskin untuk peduli dengan orang miskin.
Seperti diketahui, setelah memberikan kartu kuning, Zaadit Taqwa sempat mendapat tawaran dari Jokowi untuk pergi ke Asmat.
Akan tetapi ajakan tersebut ditolak oleh Zaadit lantaran tak ingin menggunakan uang negara.
Ia juga menyampaikan jika rencana kunjungannta ke Asmat sudah ada sejak sebelum aksi kartu kuning, tetapi pengumpulan dana untuk ke sana sekaligus bantuan untuk warga Asmat baru digalang sesudah aksi tersebut.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini. (*)
Baca juga: Soal Ulama yang Jadi Korban Penganiayaan, Wasekjen MUI: Jujur Kondisi Keamanan Kita Lemah
Baca berita ini: Ciptakan Motor Pemadam Kebakaran, Anggota Polisi di Banjarmasin Dapat Apresiasi Presiden Jokowi