Soal Ulama yang Jadi Korban Penganiayaan, Wasekjen MUI: Jujur Kondisi Keamanan Kita Lemah
Kabar mengenai penganiayaan ulama yang juga Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persis hingga menyebabkan sang ustaz meninggal dunia menjadi sorotan.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kabar mengenai penganiayaan ulama yang juga Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persis hingga menyebabkan sang ustaz meninggal dunia membuat publik sempat geger.
Dilansir TribunWow.com dari akun YouTube @Indonesia Lawyers Club tvOne Selasa (6/2/2018), Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Zaitun Rasmin meminta rakyat untuk tetap objektif dalam melihat kasus tersebut.
Hal itu lantaran kasus sudah ditangani oleh pihak kepolisian.
Baca berita ini: Menteri Susi: Ukuran Keberhasilan yang Telah Anda Lakukan Apa Pak Fadli Zon yang Terhormat?
"Banyak dugaan dan analisa, tapi tidak ada yang bisa memastikannya. Kearifan dan obyektifitas diperlukan betapapun sedihnya hati," ungkapnya.
Selain itu, sebagai seorang ulama, pasti ada reskiko yang dapat dialami, bahkan orang yang tak diduga.
"Kembalikan pada Allah SWT agar persoalan ini dapat terungkap dengan seterang-terangnya. Ini perlu untuk menghindarkan ulama dan umat dari prasangka yang tidak perlu," imbuhnya.
Viral! Dua Pelawak Asal Indonesia Ditahan dan Diadili di Hong Kong, Istri Sampai Menangis
Hal lain yang kemudian ia soroti adalah keamanan Indonesia.
Hal ini dirasa perlu sebagai bentuk antisipasi agar peristiwa-peristiwa jejahatan semakin berkurang.
Menurutnya, saat ini kondisi keamanan di negeri ini masih lemah.
Bukan hanya saat ini, tetapi juga sejak presiden-presiden terdahulu.
Baca ini: Di Tengah Hujan Fadli Zon Datangi Lokasi Longsor di Puncak Bogor, Benda Ini Mendadak Jadi Sorotan
Ia kemudian mencontohkan kasus santet dan lain sebagainya yang juga terjadi di negeri ini.
Untuk itu, Zaitun menawarkan sebuah solusi, yakni terkait tugas polisi dan TNI.